Monday, September 07, 2009

Dirjen Ranahan : Tinggal Rusia dan Korea

JAKARTA - Pemerintah RI hingga kini belum menentukan negara tempat membeli kapal selam baru bagi TNI AL, kata Dirjen Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan Marsekal Muda Eris Heryanto.

Ditemui usai lokakarya strategi anggaran Departemen Pertahanan di Jakarta, Senin (7/9), Eris mengatakan, Departemen Pertahanan hingga kini masih memproses pengadaan dua kapal selam bagi TNI Angkatan Laut.

Pemerintah sebelumnya telah membuka tender bagi pengadaan dua kapal selam baru dengan fasilitas Kredit Ekspor 2004-2009. Untuk pengadaan kapal selam TNI AL ada beberapa negara yang menjadi pilihan seperti Jerman (U-209/212), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Perancis (Scorpene).

"Setelah melalui beberapa tahapan, kini tinggal dua yakni Rusia dan Korea Selatan. Namun, sementara proses sedang berjalan, kita belum sampaikan keputusannya apakah dari Rusia atau Korea Selatan," katanya.

Pada kesempatan terpisah Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana (KSAL) TNI Tedjo Eddy Purdijatno mengatakan, sebagai pengguna pihaknya meminta agar kapal selam baru yang akan diadakan memiliki kesetaraan teknologi dan daya tempur yang sama dengan yang dimiliki negara lain.

"Jadi, kapal selam baru itu nantinya benar-benar memberikan efek tangkal bagi negara kita. Karena kapal selam tidak sekadar untuk bertempur, melainkan juga merupakan alat strategis yang dapat menaikkan posisi tawar Indonesia dengan negara lain," ujarnya.

Secara spesifik akhir Agustus lalu KSAL pernah meminta secara langsung kapal selam kelas Kilo kepada Menhan Juwono Sudarsono di acara peringatan HUT Hiu Kencana TNI AL di Jakarta.

Sumber : ANTARA

No comments: