Tuesday, July 21, 2009

KRI Diponegoro Rayakan Ultah di Lebanon



JAKARTA Satuan Tugas Maritim Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-A merayakan hari jadi kedua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-365 di Lebanon.

Perayaan dilaksanakan di tengah operasi rutin mengamankan perairan teritorial Lebanon bersama angkatan laut sejumlah negara yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritim Pasukan Pemeliharaan Perdamaian di Lebanon (MTF-UNIFIL), demikian siaran jurnal Pasukan Perdamaian PBB yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin (20/7).

KRI Diponegoro dipesan pemerintah Indonesia dari Belanda dan resmi menjadi bagian TNI Angkatan Laut pada 2007.

Peringatan dua tahun KRI Diponegoro-365 bergabung dengan TNI Angkatan Laut itu ditandai dengan doa bersama, pemotongan tumpeng, ranah-tamah sesama awak KRI dan hiburan.

Komandan KRI Letkol Laut (P) Arsyad Abdullah mengatakan, hal itu merupakan momen yang sangat penting, yaitu kesempatan untuk introspeksi diri mengenai hal sudah dilakukan untuk kejayaan KRI Diponegoro selama dua tahun.

KRI Diponegoro bergabung dalam Satuan Tugas Maritim (Maritime Task Force/MTF) UNIFIL di bawah Comander Task Force (CTF 448), bergabung dengan beberapa negara yang telah mengirimkan kapal perangnya seperti Prancis, Turki, Yunani, Italia, Belgia, Spanyol, dan Jerman.

Tak Ada Anggota TNI Terluka

Markas Besar TNI menyatakan, tidak ada personelnya yang mengalami luka-luka dalam unjukrasa terhadap Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon yang menolak penyelidikan persembuyian senjata di markas Hizbullah yang meledak pekan lalu.

"Berdasarkan laporan dari masing-masing kontingen TNI di Lebanon, tidak ada personelnya yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB masuk insiden itu," kata juru bicara TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Minggu (19/7).

Meski begitu, lanjut dia, TNI akan terus memantau dan berkoordinasi dengan PBB khususnya di Lebanon, terkait insiden tersebut.

Sebelumnya, jurubicara Yasmina Bouziane Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) mengatakan empat belas personel penjaga perdamaian PBB terluka di Lebanon selatan, Sabtu, ketika para pemrotes berusaha untuk menghentikan penyelidikan terhadap sebuah tempat penyembunyian senjata yang meledak di markas Hizbullah pekan lalu, seorang jurubicara mengatakan.

"Dalam seluruh bagian insiden itu, 14 tentara UNIFIL luka ringan dan beberapa kendaraan UNIFIL rusak, di antaranya sebuah mobil ambulans dari tim penyelidikan," jurubicara Yasmina Bouziane mengatakan kepada Kantor Berita Perancis AFP.

Sumber : JURNAS | ANTARA

No comments: