Thursday, July 09, 2009

Korea Selatan Tawarkan Kerjasama Jasa Pembuatan Pesawat Tempur


T-50 Golden Eagle pernah disebut akan diakuisisi pembuatannya di Indonesia

JAKARTA - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim Ho young, Senin (6/7) kemarin di kantor Departemen Pertahanan, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut dibicarakan beberapa hal tentang peningkatan kerjasama di bidang pertahanan antara kedua negara, antara lain tentang rencana kerjasama di bidang industri pertahanan, kerjasama pelatihan, transfer of technology seperti pesawat tempur dan kapal perang.

Duta Besar Republik Korea Selatan menyampaikan bahwa saat Kepala Staf Angkatan Udara Korea Selatan berkunjung ke Indonesia beberapa waktu yang lalu telah menyampaikan kepada Menhan Juwono, bahwa Korea akan memberikan jasa pelatihan lanjutan pesawat terbang, negara-negara ASEAN termasuk Indonesia.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut pihak Korea Selatan memerlukan suatu Lanud, dan meminta jawabannya atau tanggapannya dari pihak Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, menhan RI Juwono Sudarsono menjelaskan hal ini sudah diusahakan dan koordinasikan oleh Dephan dengan Mabes TNI khususnya dengan Mabes TNI AU termasuk kapan dapat dilaksanakan.

Lebih lanjut Menhan Juwono menjelaskan, Duta Besar Republik Korea Selatan berkaitan dengan kunjungan Presiden Korea ke Indonesia pada Maret 2009 lalu, yaitu dengan telah ditandatanganinya Letter of Intens tentang kerjasama pembuatan pesawat fighter. Menhan berharap dukungan program ini dengan adanya road map bersama, sehingga dapat diikuti oleh intansi-instansi terkait seperti Bapennas, Depkeu, Dephan dan mabes TNI.

Menhan juga berharap mudah-mudahan kerjasama ini, terdapat suatu komitmen bersama untuk menentukan tahapan selanjutnya. Informasi yang diterima, saat ini tahapan sudah memasuki pada tahapan visibility study sampai pada bulan Juli 2009, setelah itu design selama 3 tahun, dan dilanjutkan dengan development selama 7 tahun. Sehingga pada tahun 2020 mendatang diharapkan terdapat prototype 5 buah pesawat. “ Jadi kita perlu ada road map lebih kongkrit lagi”, tambah Menhan Juwono.

Sumber : DMC

No comments: