Monday, June 08, 2009

Pemerintah Serius Wujudkan Kemandirian

JAKARTA - serius untuk mewujudkan kemandirian bangsa Indonesia di segala bidang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah pun serius mewujudkan kemandirian ekonomi di tengah-tengah tantangan global. Salah satu contohnya, pemerintah telah melunasi hutang di Badan Moneter Internasional (IMF).

"Kami, negara dan pemerintah telah melunasi hutang IMF yang jumlahnya sangat besar," kata presiden dalam peringatan hari lahir ke-75 Gerakan Pemuda Anshor di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Minggu (7/6).

Tak hanya itu pemerintah juga telah membubarkan Consultative Group on Indonesia (CGI) yang mengatur perekonomian Indonesia serta telah mengurangi rasio utang terhadap pendapatan negara.

Dalam hal pertanian, Indonesia berhasil mewujudkan kembali swasembada beras tahun ini. Saat ini pemerintah juga bertekad untuk meningkatkan kecukupan energi serta pajak dan penerimaan negara. "Agar perekonomian kita dibiayai dari keringat kita sendiri," kata SBY yang langsung disambut tepuk tangan penuh semangat.

Pemerintah juga terus berupaya mewujudkan politik luar negeri yang kian mandiri. Indonesia menjalankan politik bebas aktif serta bersahabat dengan semua bangsa dan negara sepanjang bangsa dan negara itu memiliki niat untuk bersahabat dengan negara Indonesia. Indonesia juga terus melakukan hubungan baik dengan negara-negara Islam di Timur Tengah, Asia, Afrika dan belahan dunia mana pun.

Pemerintah telah memberikan contoh kemandirian politik ketika ada masalah antara Indonesia dan Timor Leste. Ketika itu pemerintah Indonesia menolak agar masalah itu diambil alih oleh PBB. Lalu kedua negara sepakat menyelesaikan persoalan tersebut sendiri. "Alhamdulillah masalah itu selesai," kata Presiden. Pemerintah Indonesia juga berhasil membuat embargo dan sanksi militer yang diberikan kepada Indonesia selama lebih dari 10 tahun dicabut.

"Kita berjuang. Tidak mulia dan harga diri kita runtuh bila kita diberi embargo dan sanksi militer. Tahun 2005 lepas dan kita terhormat karena tidak ada sanksi dan embargo apa pun," katanya.

Di bidang pertahanan, pemerintah Indonesia juga berupaya mewujudkan kemandirian. Salah satu yang telah dilakukan pemerintah Indonesia menolak intervensi banyak negara dalam mengamankan Selat

"Selat Malaka, ada Pulau Sumatera, yang dulu konon banyak negara yang ingin mengamankan, Indonesia menolak dan pantasnya yang mengamankan selat Malaka adalah negara-negara di sekitar itu. Indonesia, Singapura dan Malaysia. Ini bukti bahwa untuk pertahanan dan keamanan pun kita lebih mandiri dan akan terus lebih mandiri di waktu yang akan datang," kata SBY.

Sumber : JURNAS

No comments: