Wednesday, June 10, 2009

Hanya 60% Alutsista TNI AD yang Bisa Dioperasikan



CIMAHI - Kondisi alat utama sistem senjata (alutsista) milik TNI AD yang dalam keadaan layak digunakan hanya 60%. Sisanya sebanyak 40% alutsista masih harus diperbaiki agar layak digunakan.

”Saat ini sekitar 60% alutsista yang bisa digunakan itupun gabungan yang baru dan lama,” kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, di Cimahi, Jawa Barat, Selasa (9/6). KSAD menyatakan, idealnya alutsista yang dimiliki oleh TNI AD seluruhnya dalam keadaan baik. Namun, faktor anggaran menjadi penyebab utama alutsista milik TNI AD tidak semuanya dapat digunakan.

Menurutnya dalam satu tahun TNI AD mendapatkan anggaran sekitar Rp16 triliun,namun sekitar Rp14 triliun di antaranya digunakan untuk gaji, sedangkan untuk peralatan adalah Rp2 triliun. Namun itupun tidak terfokus kepada peralatan senjata atau penerbangan saja, tapi juga untuk alat-alat pembangunan dan senjata ringan.

Pernyataan mengenai anggaran alutsista tersebut berkaitan dengan kecelakaan yang menimpa helikopter Bolkow BO 105 bernomor HS7112 milik TNI AD yang jatuh di Desa Situhiang,Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat.

Porsi Anggaran Pertahanan TNI

Sedangkan dari segi porsi anggaran pertahanan, dari Rp.35 trilyun yang digelontorkan pemerintah hanya sekitar Rp.12 trilyun yang digunakan untuk biaya program pengembangan, pembelian, pemeliharaan dan perawatan Alutsista.

Anggaran tersebut terdiri dari Rp.2,6 trilyun untuk TNI AD, Rp.2,3 trilyun untuk TNI AL dan Rp.2 trilyun untuk TNI AU. TNI menggunakannya sesuai kebutuhan program masing-masing matra.

2 comments:

egido said...

salam komando.

memang anggaran untuk alusista sangat minim, pemerintah kurang memperhatikan fungsi alusista, kalau dana pengajuan sebesar kurang lebih Rp. 35 trilyun, tetapi yang di berikan sekitar Rp. 12 - Rp. 16 Triliun, bagaimana TNI bisa mempertahan kan NKRI dengan maksimal?

S M said...

Mestinya pemerintah peka alusista bukan saja untuk berperang tapi untuk mengamankan NKRI terutama diperbatasan, gmn mau mengamanakan dngn maksimal kl alusistanya membleh, 35 triliun mah nda cukup minimal indonesia itu mempunyai anggaran diatas Rp. 100 triliun