AS Berikan Potongan Discount Untuk Hercules Baru TNI AU
Hercules C-130J
JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjanjikan memberikan bantuan pengadaan enam pesawat angkut C-130 Hercules tipe H dan J untuk Indonesia.
"Bantuan ini berupa potongan harga dengan menggunakan fasilitas Foreign Military Financing (FMF)," kata Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono seusai mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Robert Gate di sela-sela Forum ke-8 Dialog Keamanan Asia Pasifik Shangrilla-Dialogue di Singapura, Minggu (31/5).
Selain itu, kata Menhan, AS juga menjanjikan bantuan suku cadang bagi pesawat angkut berat Hercules. Tentang jumlah potongan harga dan jangka waktu kredit yang digunakan untuk pengadaan enam Hercules baru tersebut, Juwono enggan berkomentar lebih jauh.
Indonesia mengoperasikan jenis C-130B sejak 1960 dalam dua tahap kedatangan. Tahap pertama membeli langsung dari Lockheed sebanyak delapan unit C-130B dan dua KC-130B (air-refueling capability).
Tahap kedua pada tahun 1975 setelah mendapat hibah dari Amerika sebanyak 3 unit C-130B bersama dengan pesawat latih jet T-33A dan helly S-58T lewat program Defense Liaison Group (DLG).
Tidak itu saja, dalam program peningkatan kemampuan AU pada 1980 didatangkan tiga unit C-130H, 7 unit C-130HS (long body), satu unit C-130 MP (maritime patrol), satu unit L-100-30 (Hercules tipe sipil untuk VIP), selain itu TNI AU memiliki perangkat simulator C-130 type H yang dibeli pada tahun 2000.
Simulator Hercules C-130H di Lanud Halim Perdanakusuma
Populasi Hercules 27 unit di Indonesia kini dioperasikan semua Skadron Udara 31/Halim dan Skadron 32/Abdurahman Saleh.
Hingga kini Indonesia memiliki satu skadron C-130 Hercules berbagai tipe, yakni C-130 Hercules VIP, C-130 H/HS, C-130 B/H dan C-130 BT dengan tingkat rata-rata kesiapan 60 persen atau sekitar sembilan unit.
Meskipun telah puluhan tahun, TNI AU tetap menggunakan dan memelihara C-130 Hercules melalui perawatan terjadwal "service life extension programmed" (SLEP), "inspection repair as necessary" (IRAN), dan program retrofit dengan biaya US$51 juta untuk empat pesawat agar dapat bertugas lebih lama lagi yakni sekitar 15 tahun.
"Kini dari dua Hercules yang menjalani peremajaan di Singapura, dua telah selesai dan sisanya akan dikerjakan dan menyusul lima unit lainnya," kata Juwono Sudarsono.
Sumber : MEDIAINDONESIA.COM
No comments:
Post a Comment