2005-2009 Sudah Teralokasikan US$ 1,6 Milyar Untuk Alutsista Baru
JAKARTA - Realisasi bluebook (buku biru untuk dana pinjaman) alokasi alutsista baru Dephan berjumlah US$1,6 miliar dari permintaan alokasi sebesar US$3,7 miliar dari pinjaman luar negeri.
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Selasa (16/6), "Dari 2005 sampai 2009, permintaan alokasi sebesar US$3,7 miliar. Sekarang sudah teralokasikan US$ 1,6 miliar."
Menurutnya, selama ini, pemerintah telah mengabulkan beberapa anggaran untuk pertahanan. Namun, dia mengatakan, untuk pelaksanaannya diserahkan kembali ke Departemen Pertahanan.
"Dana sudah diberikan, pemeliharaan alutsista diberikan. Ada di mana gap-nya? Tanya ke Dephan," cetusnya menanggapi tudingan bahwa pihak pemerintah yang bersalah jika ada kecelakaan yang menyangkut alutsista TNI. .
Dia menyatakan, hambatan pengalokasian dana Dephan hanya pada peralatan pertahanan yang diembargo. "Seperti Hercules yang pada 2007 keran embargo baru dibuka. Selama ini anggaran yang dialokasikan sudah mencakup pembelian amunisi, pemeliharaan dan sebagainya. "Memang jumlah anggaran tersebut masih minimal, tapi kalau memang kurang, kurang dimana? "Gapnya dimana, Departemen Pertahanan yang tahu, kami hanya mengalokasikan. Beli alutsista itu tidak seperti beli pisang goreng," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk perbaikan dan pemeliharaan, dananya berasal dari rupiah murni. Untuk peralatan strategis, seperti pesawat dan lainnya, menggunakan bantuan luar negeri (state-credit).
Hanya Naik Rp.2,8 Trilyun?!?
Menteri Perhatanan (Menhan) Juwono Sudarsono menyatakan kecewa jika anggaran Departemen Pertahanan 2010 hanya naik Rp2,8 triliun. Hal itu tidak sesuai dengan kesepakatan dengan Komisi I DPR yang menjanjikan kenaikan kenaikan antara Rp7 triliun hingga Rp10 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juwono seusai menghadiri rapat kerja dengan Paniti Ad Hoc I DPD RI di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (16/6). "Angka tersebut jauh dari harapan yang kita inginkan, kesepakatan dengan Komisi I akan disetujui kenaikan sekitar Rp7 triliun-Rp10 triliun. Mudah-mudahan pembahasannya belum selesai dan kami masih berharap disetujui angka yang menjadi kesepakatan dengan Komisi I," tukasnya.
Peningkatan anggaran tersebut, ucap Juwono, rencananya akan difokuskan persentase yang lebih besar untuk perawatan alat utama sistem persenjataan (alutsista). "Pemerintah dan DPR sepakat untuk pengalokasian terbesar untuk perwatan alut, terutama yang harus tetap beroperasi," tukasnya. Dalam pengajuan anggaran dephan untuk tahun 2010, kata Juwono, departemennya tetap mengajukan Rp100 triliun lebih.
Sumber : MEDIAINDONESIA.COM
No comments:
Post a Comment