Wednesday, May 27, 2009

Sepanjang 2009 Malaysia Melakukan 9 kali Pelanggaran di Ambalat

AMBALAT - Suhu konflik di blok Ambalat kembali meningkat. Tiga hari berturut-turut hingga Selasa (26/5), pesawat dan kapal perang Malaysia melanggar wilayah kedaulatan Republik Indonesia.

Kemarin, KRI Untung Surapati mengusir kapal Tentara Laut Diraja Malaysia, KD Yu-3508 yang mencoba memasuki wilayah kaya minyak tersebut. Sehari sebelumnya, kapal yang sama telah masuk ke dalam wilayah Indonesia sejauh 12 mil laut. "Mereka keluar setelah diberi peringatan tegas," kata Komandan KRI Untung Suropati Mayor Salim kepada Jurnal Nasional.

Tiga hari lalu, KRI Hasanudin-366 juga mengusir KD Baung-3509, helikopter Malaysian Maritime Enforcement Agency dan pesawat Beechraft yang mencoba memasuki blok yang terletak di perairan Laut Sulawesi itu. "Semakin hari makin meningkat pelanggarannya. Kami tak tahu apa maksud mereka," kata Salim.

Menurut data Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, dari Januari hingga April 2009 telah terjadi sembilan kali pelanggaran kedaulatan yang dilakukan militer maupun polisi Malaysia di perairan Kalimantan Timur.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, masih terjadi perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Malaysia di Ambalat. "Peta yang digunakan berbeda," kata dia.


Kapal TLDM KD Yu-3508

Dia mendorong Departemen Luar Negeri sebagai penjuru perundingan perbatasan untuk mengintensifkan pembahasan. Masalah ini harus segara diselesaikan karena aparat di lapangan sering bergesekan. Masing-masing militer mendapat tugas untuk mengamankan wilayah. "Padahal, secara personal antar petinggi Angkatan Laut berhubungan baik," kata Tedjo.

Dia mengungkapkan, TNI Angkatan Laut menurunkan enam kapal perang yang digilir beroperasi di Ambalat. Kapal itu berasal dari Kesatuan Patroli Laut dan Pantai, Departemen Kelautan dan Perikanan, serta Polri. "Belum ada bentrokan. Mereka selalu mau saat diusir keluar," kata lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1975 itu.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Iskandar Sitompul mengatakan, patroli Malaysia secara rutin melaksanakan lintas laut dari dan ke Tawau. Setidaknya setiap hari empat unsur beroperasi. "Saat kesempatan lintas laut itu, mareka sering mencoba masuk wilayah Indonesia," kata Iskandar.

Pengamat hubungan internasional Bantarto Bandoro mengatakan, Indonesia jangan terpancing dengan apa yang dilakukan Malaysia. Dia memerkirakan Malaysia hanya menguji kesiapan Indonesia dalam mengamankan Ambalat.

Sumber: JURNAS

2 comments:

bu melfa said...

ambalat is not Manohara.They can have Manohara but We will not give away Ambalat,,,,,

Sangkans said...

I will defend my country with the body and soul.
Do not take for granted our strength, because our strength there hearts