Bandara Biak-Papua di Kuasai OPM
View Larger Map
PAPUA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan HAM Widodo AS memanggil menteri-menteri terkait mendiskusikan pendudukan Bandara Frans Kaisiepo, Biak, Papua. Mereka sepakat untuk mengedepankan penyelesaian secara persuasif.
"Saya kira intinya adalah persuasi karena sampai sekarang kita juga tidak tahu motifnya dan tuntutannya apa. Itu yang dilakukan," kata Menkopolhukam kepada wartawan seusai memimpin rakor polhukkam di Jakarta, Jumat (22/5).
Tindakan itu, jelas Widodo, tetap berlaku dalam menghadapi tindakan yang dikategorikan separatis sekalipun. Indonesia, sambungnya, tidak mau jika langkah-langkah yang diambil malah diartikan sebagai bentuk kekerasan dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Mengenai mekanisme negosiasi, ia menyerahkan sepenuhnya pada aparat yang bertugas di lapangan. Hal tersebut tidak juga mudah karena menuju tempat tersebut harus melalui medan yang sulit. "Kita kan bisa komunikasi dan itu yang dilakukan teman-teman di lapangan," ujarnya.
Senada dengan Widodo, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan akan mengedepankan pendekatan persuasif untuk menanggulangi tindakan tersebut. Jika sikap persuasif yang diambil tidak mempan, TNI baru akan menindak tegas kepada para pihak yang telah menguasai bandara dan menaikkan bendera bintang kejora.
"Tetap kita akan kedepankan tindakan persuasif nanti. Jika gak bisa ya baru kita tindak tegas. Kita tetap adakan pendekatan persuasif dan dialog," ungkap Panglima.
Sumber : MEDIAINDONESIA.COM
No comments:
Post a Comment