Tuesday, April 07, 2009

Presiden Minta Semua Pesawat TNI Diperiksa


Fokker-27 (atas) bersama 2 CN-235 saat terbang bersama

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Panglima TNI Jendral Djoko Santoso agar memeriksa kelaikan terbang semua pesawat yang digunakan TNI termasuk armada Fokker-27. Hal ini terkait kecelakaan yang menimpa pesawat TNI-AU yang menewaskan 24 personel di Bandung, pada Senin (6/4) siang.

"Presiden juga memerintahkan agar Panglima TNI melakukan pengecekan kelaikan terbang atas seluruh pesawat TNI-AU," kata Juru Bicara Presiden Andi Malarangeng di Jakarta.

Menurut dia, Panglima TNI telah melaporkan kepada Presiden tentang kecelakaan yang menimpa Pesawat Fokker 27-03 milik Skadron Udara 2 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

"Presiden Yudhoyono menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para perwira dan anggota TNI-AU yang gugur dalam kecelakaan itu," katanya.

Dikatakannya, Presiden juga memerintahkan Panglima TNI untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap kecelakaan itu.

Pesawat Fokker 27 TNI AU mengangkut 24 orang terdiri atas enam awak pesawat dan 18 siswa Para Lanjut Tempur (PLT) Pasukan Khas TNI AU yang sedang menjalani masa orientasi sebelum latihan penerjunan pada 8 April.

Timpa Enam Pesawat

Pesawat Fokker 27-03 yang jatuh di hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI) menimpa enam pesawat dan dua helikopter yang tengah dalam perawatan rutin.

Dirut PT DI Budi Santoso saat dihubungi ANTARA News dari Jakarta, menjelaskan, keenam pesawat itu antara lain dua pesawat angkut ringan CN-235, satu Cassa-212, satu Boeing 737-200, satu Boeing 737-300 dan dua helikopter.

Budi menjelaskan, pesawat naas tersebut jatuh di hanggar Air Craft Service (ACS) PT DI di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

"Atap dan struktur hanggar rusak. Sempat terbakar dan kini sudah dipadamkan," katanya.

Namun Budi belum bisa merinci kerusakan sejumlah pesawat yang sedang diperbaiki akibat jatuhnya pesawat Fokker tersebut.

Saat dihubungi sekitar pukul 15.50 WIB, Budi menjelaskan, pihaknya sedang mengeluarkan sejumlah pesawat dari dalam hanggar. "Proses evakuasi sedang berlangsung," katanya.

"Ada yang rusak dan tertimpa tetapi tidak ada yang ikut terbakar. Nilai kerugian bisa puluhan miliar rupiah," katanya.

Sumber : ANTARA

No comments: