Dana Pemeliharaan Pesawat Cuma 15 Persen
JAKARTA - Tahun ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara menerima anggaran sebesar Rp3,2 triliun. Dukungan dana untuk pemeliharaan dan operasional pesawat-pesawat yang dimiliki ternyata hanya 14,9 persen dari anggaran yang diterima.
Jumlah tersebut digunakan untuk "menghidupi" ratusan pesawat dari berbagai jenis, mulai helikopter, pesawat angkut, hingga pesawat tempur. "Jadi (anggaran yang ada) belum maksimal," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Subandrio di sela-sela geladi resik peringatan HUT ke-63 TNI AU di Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/4).
Dia menjelaskan, keterbatasan dana berdampak ke seluruh lini. Namun, yang paling terasa, menurunnya kesiapan armada yang dimiliki. Terlebih, pesawat yang dimiliki TNI AU sekitar 70 persen berusia di atas 20 tahun. "Tapi kami terus berupaya yang terbaik," katanya.
Terkait komitmen matra udara menuju zero accident, Subandrio mengatakan, tergantung banyak hal. Mulai dari manusia, pesawat, teknologi, hingga cuaca. Semua harus dilihat menyeluruh mulai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
"Kalau semuanya diteliti sejak awal, kecelakaan dapat dihindari," kata lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1975 itu. Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Bambang Soelistyo menambahkan, porsi terbesar kue anggaran yang diterima dipergunakan untuk gaji dan tunjangan prajurit dan pegawai negeri sipil matra udara yang jumlahnya berkisar 26 ribu orang.
Alokasinya mencapai 46,8 persen. Porsi terbesar kedua, ditempati anggaran belanja dan jasa yang dipatok 39,8 persen. "Jadi lebih dari 85 persen untuk dana rutin," katanya.
Dana tersebut, jelas tidak memadai memelihara kesiapan pesawat yang dimiliki. "Tidak ada cara lain selain mengedepankan skala prioritas," kata Bambang. Upacara HUT ke-63 TNI AU rencananya dilaksanakan, Rabu (15/3) mendatang. Solo aerobatik jet tempur Sukhoi menjadi salah satu rangkaian acara. Satu unit lainnya akan dipajang sebagai bagian dari static show.
Sumber : JURNAS
No comments:
Post a Comment