Tuesday, February 03, 2009

Rencana Pengadaan Kapal Selam Kilo Tetap dilanjutkan



MAKASSAR - Dalam jumpa pers saat serah terima Sukhoi senin (2/2), Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov menekankan, persenjataan yang saat ini ditawarkan negaranya ke Indonesia adalah jenis persenjataan tercanggih pada kelasnya.

"Dalam waktu dekat, Pemerintah Indonesia juga akan mengadakan persenjataan kapal selam kelas Kilo buatan Rusia. Pembelian kapal selam itu diadakan melalui fasilitas kredit negara (state credit), yang telah disepakati di antara kedua negara sebesar satu miliar dollar AS", demikian yang diungkapkan Ivanov.

Kerja sama serupa, menurut Ivanov, sudah pernah terjadi di antara kedua negara sejak tahun 1960-an. Dia menolak anggapan kerja sama itu terkait kepentingan Rusia atau sekadar terkait diplomasi militer Rusia.

”Persoalan yang paling penting, Rusia tidak pernah terapkan syarat apa pun saat bekerja sama secara militer maupun teknis dengan Indonesia seperti sekarang. Kami adalah mitra yang dapat diandalkan oleh Indonesia,” ujar Ivanov.

Lebih lanjut, terkait persenjataan, menurut Dirjen Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan Marsekal Muda TNI Eris Herryanto mengatakan, "skema pembelian Kapal Selam rencananya akan menggunakan skema alokasi kredit pinjaman yang berbeda dengan skema kredit pengadaan pesawat Sukhoi".

Untuk Sukhoi menurutnya diambil dari APBN yang dialokasikan ke TNI-AU, dan juga melalui kredit komersial. Kita masih ada alokasi Kredit Ekspor tahun 2004, yang prosesnya masih ada di Departemen Keuangan menunggu penandatanganan loan agreement. Selain itu juga dibiayai melalui state credit dengan Rusia yang masih diproses,” ujar Eris.

3 comments:

Prima Eka Komunika said...

kAPAL SELAM ITU KITA PERLU KOK, PALING TIDAK 4 UNIT UNTUK MENJAGA PINTU MASUK alki

salam,
Herit Nasution
//pekom99.blogspot.com

Prima Eka Komunika said...

kita memang perlu kapal selam paling tidak 4 unit lagi untuk menjaga pintu masuk alki

salam
herit nasution
//pekom99@blogspot.com

Rad said...

Lha ini yg ngomong Dubes Rusia...tapi Menhan kita sendiri omong apa?