Tuesday, January 20, 2009

Puspen TNI Meluruskan Berita Seputar Tambahan Anggaran TNI

JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen meluruskan pemberitaan perihal isu TNI meminta penambahan anggaran. Pernyataan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono beberapa waktu lalu dianggap menimbulkan ambiguitas.

"TNI bukan meminta tambahan anggaran sebesar Rp 460 miliar. Tapi, TNI ingin meminta agar tidak ada pemotongan anggaran untuk pertahanan," ujar Sagom kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/1).

Menhan saat itu menyatakan bahwa Panglima TNI memohon kepada Dephan untuk meminta pengajuan tambahan anggaran sebesar Rp460 miliar. Padahal, angka tersebut merupakan jumlah dana yang setara dengan pemotongan sepuluh persen anggaran oleh Depkeu jika krisis ekonomi masih mengancam.

Dengan kata lain, TNI meminta jika pemotongan anggaran memang harus dilaksanakan, itu tidak dilakukan pada anggaran pertahanan. Karena, menurut penuturan Panglima beberapa waktu lalu, pemotongan tersebut dapat mengancam pelaksanaan tugas pokok TNI sebagai penjaga kedaulatan. "Yang paling pas yaitu agar anggaran TNI jangan dipotong," ulangnya.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

1 comment:

Prima Eka Komunika said...

Saran kami,
mengapa untuk retrofit pesawat Herculis C 130 tidak menggunakan perusahaan Indonesia saja? Divisi service dan Maintenance PT Dirgantara Indonesia. dan GMF( Garuda Maintenance Facility)? kedua perusahaan anak bangsa tersebut sudah sering menerima order service dan repair sampai pada tingkat pesawat jenis B 737 seri terakhir dan Bahkan Boeing 747. Apakah C130 Hercules lebih canggih dari ke 2 jenis pesawat Boeing tersebut? Saran kami, berdayakanlah perusahaan milik anak bangsa tersebut lebih dahulu, berilah kesempatan. terima kasih

salam
Herit Nasution
http://www.pekom99.blogspot.com