Jerman Hibah Kapal Coast-Guard ke Bakorkamla
Coast guard Vessel MS Bredstedt, Germany Police
HIBAH kapal multifungsi dari Jerman kepada Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) diperkirakan terealisasi Januari 2009.
"Pembicaraan sudah mengkristal ke arah itu," kata Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksdya Budhi Hardjo kepada Jurnal Nasional di kantor Bakorkamla, Rabu (24/12).
Dia menjelaskan, kapasitas kapal yang diberikan cukup besar, yakni 2.000 gross ton. Kemampuan kapal ini tidak sekadar patroli dan pengawasan tapi juga penyelamatan. Bakorkamla tengah mempelajari detail bagaimana nantinya kapal digunakan dalam mendukung operasi keamanan laut di wilayah perairan Indonesia. Akan dilihat kembali spesifikasi kapal, untuk disesuaikan dengan operasi yang akan dilakukan.
"Jangan sampai kapal malah membebani negara saat operasionalnya," katanya.
Pasalnya, kapal sebesar itu konsumsi bahan bakarnya sangat boros. Dengan keadaan ini, Budhi melihat kemungkinan besar kapal difungsikan sebagai kapal markas.
Tak hanya itu, Bakorkamla akan kembali membahas rencana hibah tiga kapal patroli dari Coast Guard Jepang. Budhi mengungkapkan, Februari tahun depan, dirinya diundang Japan International Cooperation Agency (JICA) ke Negeri Sakura.
"Momentum itu akan digunakan untuk pembicaraan kembali hibah kapal," katanya.
Budhi mengakui, ketersediaan kapal untuk mendukung keamanan laut masih sangat terbatas. Kapal-kapal yang dioperasikan masih di bawah kepemilikan beberapa instansi yang terkoordinasi dalam Bakorkamla. Kondisi ini berdampak pada kecepatan dan ketepatan pengamanan laut yang dilakukan.
Hibah kapal jadi salah satu poin kesepakatan bantuan yang dijanjikan Jepang. Totalnya bantuan mencapai US$300 juta (sekitar Rp3,3 triliun). Kucuran akan disalurkan secara bertahap selama tiga tahun ke depan. Selain kapal, Jepang berjanji akan memberikan pelbagai bantuan lain seperti penguatan kapasitas, tukar-menukar personel, dan asistensi.
Selain Jepang dan Jerman, Bakorkamla juga tengah menjajaki kerja sama serupa dengan Amerika Serikat (AS), China, Norwegia, dan Prancis. Meski mencari bantuan asing, Bakorkamla tetap memiliki peta jalan peningkatan kapasitasnya. Antara lain, pembangunan akademi pendidikan keamanan laut, pembangunan perwakilan Bakorkamla di enam kota, dan pengembangan teknologi informasi seperti satelit pengintai.
Sumber : JURNAS
No comments:
Post a Comment