Thursday, October 23, 2008

Indonesia-Rusia Jajaki Kerja Sama Pembuatan Kapal Perang


Korvet Russia, Stereguschy class

Moskow - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, pihaknya sedang menjajaki kerja sama industri pertahanan dengan Rusia, khususnya pengadaan kapal perang.

"Tujuan kunjungan saya ke Moskow, adalah menjajaki kerja sama pertahahan terutama industri kapal perang, baik kapal permukaan maupun kapal selam," katanya, di Moskow, Selasa (21/10), seperti diberitakan Kantor Berita Rusia Ria Novosti.

Dalam kunjungan kerjanya ke Rusia, Kasal Laksamana TNI Tedjo Edhy bertemu dengan mitranya untuk membahas berbagai kerja sama pertahanan dan militer kedua negara, terutama angkatan laut kedua pihak.

Sejak delapan tahun silam, Indonesia telah menjadikan Rusia sebagai salah satu negara tujuan bagi pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI, terutama setelah negara-negara Barat yang dimotori Amerika Serikat (AS) melakukan embargo militer terhadap Indonesia.

Meski Washington sudah mencabut embargo militernya, tetapi Indonesia tetap menjadikan Rusia sebagai negara tujuan pengadaan peralatan dan persenjataan TNI.

Pada 2007, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pemerintah Rusia memberikan pinjaman (State-Credit) senilai satu miliar dolar AS. Saat itu rencananya akan Dephan gunakan untuk pembelian 22 helikopter, 20 tank, dan dua kapal selam kelas Kilo. Namun pembeliannya sempat tertunda masalah prosedural sistem pembiayaan antar kedua negara. Sedangkan untuk pengadaan pesawat tempur Sukhoi Indonesia menyatakan akan melanjutkan pengadaannya, dengan total nilai 335 juta dolar AS.

Sedangkan pada 2008, perusahaan persenjataan pemerintah Rusia Rosoboronexport dan Departemen Pertahanan (Dephan) RI telah menandatangani kontrak pembelian senilai 40 juta dolar AS untuk 20 tank BMP-3F yang kemudian direvisi menjadi 17 unit. Renacananya tank tersebut akan selesai pada 2010.

"Kedua pihak juga sedang bernegosiasi tentang pengadaan tank amfibi selanjutnya, dan pengadaan rudal permukaan Yakhont dalam waktu dekat," kata Tedjo menambahkan.

Selain pengadaan persenjataan, Tedjo menekankan, pentingnya kerja sama angkatan laut kedua pihak.

"Selama ini, kerja sama kedua pihak telah berjalan dengan baik, dan akan ditingkatkan lagi dengan bidang yang lebih luas seperti latihan dan pertukaran perwira," ujarnya.(*)

Sumber : ANTARA

No comments: