Wednesday, September 17, 2008

Sembilan Pesawat Tempur Beraksi di Hang Nadim



BATAM - Tentara Nasional Indonesia (TNI) memulai latihan gabungan (Latgab) pertahanan udara nasional (Hanudnas) Tutuka XXXII, Selasa (16/9). Latihan yang digelar serentak di Batam, Pekabaru, dan Medan itu bertujuan untuk menguji kesiagaan armada dan personil TNI menghadapi serangan musuh dari udara.

Sedikitnya 10 pesawat pengintai, pengangkut, dan tempur diterjunkan dalam latihan tesebut. Di Bandara Hang Nadim sendiri disiapkan sembilan pesawat tempur, terdiri dari 5 pesawat F-5 dan 4 pesawat Hawk 100 dan Hawk 200 berikut rudal. Sesaat sebelum latihan digelar, petugas menara air traffic control (ATC) Bandara Hang Nadim sempat menerima pesan dari Singapura agar memberitahukan siapa pejabat berwenang yang dapat mereka hubungi sewaktu-waktu. Alasan Singapura, demi menjaga keamanan lalu lintas di udara.

”Singapura memang tahu karena kita ada kerja sama. Mau apa lagi, kita terikat perjanjian internasional,” tukas Komandan Pengawasan dan Pengendalian Pesawat Tempur Latgab Tutuka XXXII, Letkol Khairil Lubis.

Ia mengatakan, latihan ini melibatkan tiga sektor, yakni Batam, Medan, dan Pekanbaru. Dalam sesi latihan hari pertama kemarin, pesawat-pesawat tempur di Batam diposisikan sebagai musuh. ”F5 dan Hawk menjadi pesawat pengganggu. Mereka akan dihadang pesawat F-16 yang sudah disiapkan di Pekanbaru,” kata Khairil.

Kebaradaan pesawat pegganggu yang terbang di ketinggian 20.000 kaki dengan kecepatan rata-rata 400-420 knot per jam tersebut, ditangkap radar yang dipancarkan KRI di Selat Malaka. Selanjutnya, pesawat F-16 mengejar sambil melakukan identifikasi. Setelah terbukti yang melakukan manuver di wilayah udara Republik Indonesia itu adalah musuh, pilot F-16 segara melaporkannya ke pangkalan radar di KRI.

Dari situ perintah penangkapan, pengusiran sampai penembakan diberikan. ”Rudalnya R to R atau dari udara ke udara. Dalam latihan ini, hanya dilakukan simulasi penembakan pesawat musuh. Setelah pesawat musuh terkunci, pilot langsung membebaskannya. Artinya sasaran sudah kena,” kata Khairil. Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara Tanjungpinang Letkol (Sus) Tawakal Sidik mengatakan, latihan tersebut merupakan pemantapan. TNI ingin mempersolid barisannya sekaligus menambah pembekalan kemampuan personil mengoperasikan armada tempur yang dimiliki. ”Kita juga ingin menunjukkan kepada negara tetangga kalau pertahanan udara kita cukup kuat,” tukas Tawakal. (ros)

Sumber : BATAMPOS

No comments: