Wednesday, August 20, 2008

Anggaran 6 Sukhoi Belum Cair



ANGGARAN pengadaan enam pesawat jet tempur Sukhoi dari Rusia, hingga kini belum turun. Pengadaan enam Sukhoi dari Rusia memang sudah disetujui Departemen Keuangan (Depkeu) namun anggaran untuk pengadaan itu belum ada perkembangan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Depkeu.

"Saya belum terima surat dari Dirjen Anggaran terkait dana pengadaan enam Sukhoi tersebut," kata Dirjen Perbendaharaan Depkeu Herry Purnomo ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa. Perusahaan Rusia penghasil pesawat tempur, Sukhoi, pada 21 Agustus 2007, mengumumkan penjualan enam pesawat tempur kepada Indonesia.

Enam pesawat itu terdiri atas tiga SU-30 dan tiga SU-27 yang akan melengkapi empat pesawat Sukhoi yang sudah dimiliki TNI AU sejak September 2003.
Penandatanganan nota kesepahaman bagi pengadaan enam pesawat tempur ini berlangsung saat pembukaan Pameran Kedirgantaraan Moskwa 21 Agustus 2007.

Berbeda dengan nilai di atas, dalam nota kesepahaman disebutkan, nilai penjualan enam pesawat itu US$355 juta (sekitar Rp3,37 triliun). Asisten Logistik Kasau Marsekal Muda Imam Wahyudi mengatakan, sistem pembayaran bagi enam pesawat tersebut adalah multiyears.

Kedatangan enam pesawat itu dilakukan bertahap hingga 2009. "Jika dana belum turun, maka kemungkinan kedatangan tiga Sukhoi pada 2008 akan tertunda," ujarnya. Pada 2008, tiga unit dijadwalkan tiba di Indonesia lengkap dengan persenjataannya untuk jenis SU-30MK, sedangkan pada 2009 akan tiba jenis SU-27 SK.

Pesawat tempur Sukhoi ini menggantikan peran pesawat A-4 Skyhawk dan berbasis di Skadron 11 Pangkalan Udara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Pembelian enam Sukhoi itu tidak termasuk dalam skema kredit negara yang diberikan Pemerintah Rusia senilai satu miliar dolar AS bagi modernisasi persenjataan Indonesia selama masa 2007-2010.

Sumber : JURNALNASIONAL

No comments: