Tuesday, August 26, 2008

17 Tank Amfibi BMP-3F untuk Marinir



BMP-3F Marines fighting vehicle

PERSENJATAAN strategis Korps Marinir segera bertambah. Senin kemarin (25/8) di Jakarta, Indonesia dan Rusia meneken kontrak pengadaan tank amfibi jenis BMP-3F.

"Kontraknya untuk pengadaan 17 unit tank," kata KSAL Laksdya Tedjo Edhi Purdijatno saat silaturahmi dengan media cetak dan elektronik di Jakarta (25/8). Dana yang dikucurkan dalam pembelian itu mencapai Rp.455 miliar atau U$50 juta. Awalnya, dengan harga tersebut TNI AL mendapatkan 20 tank.

Namun, harga tank naik karena pembahasan sempat tertunda dan berlarut-larut. "Jadi harus ada penyesuaian," katanya. Meski demikian, kata Tedjo, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan satu kompi tank. Tank-tank baru ini akan menggantikan tank amphibi lama yang sudah tak layak beroperasi lagi.

Korps marinir saat ini memiliki sekitar 400 tank. Sebagian di antaranya kurang layak beroperasi. Sebagian yang masih bisa diperbaiki akan diperbaiki. Sementara yang sudah tidak layak sama sekali akan dikandangkan.


2 unit kapal LPD kini tengah dibangun di PT PAL.

Tedjo menambahkan, dalam pengadaan kali ini Angkatan Laut tetap mengedepankan alih teknologi. "Agar secara bertahap TNI mandiri," katanya. Alih teknologi juga dilakukan TNI AL dalam pengadaan empat kapal jenis landing platform dock (LPD) dari Korea. Dua kapal pertama, KRI Surabaya dan KRI Makassar, langsung dibuat di negeri ginseng tersebut dan telah hadir memperkuat jajaran matra laut.

Dua kapal terakhir kini tengah dibangun di PT PAL, Surabaya. "Dalam proses penyelesaian dengan supervisi dari Korea," kata Tedjo. Sementara korvet ketiga jenis Sigma (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang dipesan dari Belanda diperkirakan tiba di tanah air akhir tahun ini.

"Rencananya berangkat dari Belanda Oktober nanti," kata lulusan Akademi Angkatan Laut 1975 itu. Indonesia memesan empat kapal korvet Sigma dari Belanda dengan nilai total nilai 700 juta Euro (sekitar Rp.8 triliun) atau Rp.2 triliun untuk masing-masing kapal. Kapal dibuat perusahaan galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding.

Sumber : JURNAL NASIONAL

1 comment:

cinémajest said...

Indonesian new LPDs (landing platform dock) will reinforce TNI-AL aspiration to become a blue water navy :)