Thursday, July 03, 2008

TNI AL Pesan CN212-400 Pengganti Skytruck



Komandan Pusat Penerbangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) Laksamana Muda Penerbang Sumartono, menyatakan dari 68 buah pesawat milik TNI AL dari berbagai jenis, hanya 40 yang bisa diterbangkan.

"Sisanya didiamkan di garasi," kata Sumartono saat usai mengikuti upacara Hari Penerbangan TNI AL ke 52 di Lanudal Juanda, Surabaya, Kamis (3/7).

Diantaranya Cassa CN 212 sebanyak 16 buah, 14 buah buatan tahun 2000 dan 2 lainnya buatan 2006. Lalu pesawat Nomed buatan 1980-an 4 buah, Heli Bell 412 buatan 2007 sebanyak 4 buah, Bolcow buatan 2004 dan 2007 10 buah, Heli Calibry, TB 9 Tampico, BO 105 serta Bonansa F33A. “Yang layak terbang sekitar 70 persen,” katanya.

Sementara itu, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Sumardjono, mengatakan pesawat-pesawat milik TNI AL perlu diremajakan. Peremajaan ini diantaranya dalam rangka penghentian pengoperasian pesawat Nomad yang umurnya sudah tua.

Secara teknis, kata dia, berdasar keterangan ahli dari Australia, Nomad masih layak terbang lima tahun ke depan asalkan cadangan aplikasinya terpenuhi.

Menurut Sumardjono, jumlah pesawat milik TNI AL masih kurang, sehingga TNI AL merencanakan untuk menambah.

Saat ini, TNI AL sudah memesan tiga buah pesawat ke PT Dirgantara Indonesia, yaitu dua buah jenis CN 235 dan satu buah jenis CN212-400.

Pesawat yang rencananya akan mulai diproduksi 2009 ini, menelan biaya sekitar U$70 juta. Sedangkan rencana membeli pesawat dari Polandia (sky truck) dibatalkan. "Saat ini beberapa pesanan TNI AL sudah dialihkan ke industri dalam negeri," katanya.

Sumber : TEMPOINTERAKTIF.COM

No comments: