Tuesday, May 06, 2008

Mabesal Kaji Ulang Pemindahan Lantamal IV ke Mempawah, Kalbar



Jakarta - Markas Besar TNI Angkatan Laut (AL) akan mengkaji kembali pemindahan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV dari Tanjungpinang, Riau ke Mempawah, Kalimantan Barat.

"Semula memang direncanakan tahun ini, paling telat 2009. Tetapi setelah dilakukan peninjauan langsung, maka rencana pemindahan akan dikaji kembali lebih mendalam," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes AL Laksamana Pertama Iskandar Sitompul kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Berbicara saat mendampingi kunjungan kerja Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Sumardjono ke Menpawah, ia mengatakan, dalam peninjauan yang dilakukan sejak Minggu (4/5) hingga Senin (5/5) ada beberapa kendala untuk pemindahan Lantamal IV.

"Misalnya, lautnya dangkal sehingga menyulitkan bagi kapal berbobot besar untuk sandar dan ada beberapa hal teknis lainnya," kata Iskandar menambahkan.

Terkait itu, maka rencana pemindahan akan dikaji lebih cermat dan dimasukkan dalam rencana jangka panjang.

Saat ini untuk mengamankan wilayah barat perairan Indonesia, TNI AL memiliki Pos Angkatan Laut (Posal) kelas A di Mempawah.

Sebelumnya, Dan Lantamal IV, Laksma TNI Marsetio mengatakan, untuk meminimalisir terjadinya sedimentasi di sekitar Pelabuhan Lantamal IV Mempawah, dalam waktu dekat akan dibangun "break water".

Benteng pemecah ombak ini rencananya akan dibangun secara melingkar ke arah laut lepas. "Break water" di sebuah pelabuhan laut itu sangatlah penting. Disamping sebagai penahan ombak, keberadaannya juga berfungsi sebagai ring pelabuhan.

Sesuai dengan rencana strategis TNI AL 2005-2024 serta rencana validasi organisasi TNI AL 2005, secara bertahap Posal Kelas `A' Mempawah yang baru saja diresmikan pada April 2008.

Pembangun Pelabuhan Lantamal IV Mempawah untuk mengamankan wilayah perairah Indonesia bagian Barat, khususnya di wilayah perairan Kalimantan Barat yang langsung berbatasan dengan sejumlah negara, seperti Malaysia.

TNI AL saat ini tengah menata kembal lokasi pangkalan-pangkalannya termasuk merelokasi atau pengembangan pangkalan yang ada.

KRI yang dimiliki TNI AL saat ini sebanyak 116 unit. Jumlah ini masih belum mencukupi mengingat 2/3 wilayah Indonesia berupa lautan. Hingga tahun 2024 direncanakan TNI AL memiliki 272 kapal. Ini tentu jika kemampuan keuangan negara memungkinkan membiayainya.

TNI AL memiliki 11 Lantamal, termasuk Lanal di Kupang dan Padang yang pada 2005 dan 2006 telah dikembangkan menjadi Lantamal.

Sumber : ANTARA

No comments: