Monday, March 17, 2008

TNI AL Bangun Pangkalan Tambahan di NTT

KUPANG, SENIN - TNI Angkatan Laut (AL) akan menambah pangkalan operasionalnya di wilayah kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menjaga wilayah keamanan laut dari gangguan negara lain serta menjaga aksi pemboman ikan yang dilakukan oleh nelayan-nelayan nakal.

Demikian dikemukakan Ketua DPRD NTT, Drs Melkianus Adoe setelah menerima kunjungan dari Komandan Pangkalan TNI-AL (Lantamal) Kupang, Laksamana Pertama Syaiful di ruang kerjanya, Senin.

Dalam pertemuan itu, kata Adoe, Danlantamal menyampaikan niat TNI-AL membangun pangkalannya di Labuanbajo, ujung barat Pulau Flores yang berbatasan langsung dengan Selat Sape (wilayah perbatasan antara NTT-NTB) serta di Pulau Sumba bagian timur untuk menjaga keamanan dua pulau terluar di sekitarnya.

Pulau Mangudu dan Pulau Salura di wilayah Pulau Sumba bagian timur itu, sempat dikelola oleh seorang pelaku bisnis pariwisata dari Australia. Namun, usaha tersebut tidak lagi dilanjutkan setelah TNI-AD menempatkan pasukannya di pulau tersebut setelah mengendus isu bahwa pulau itu akan perlahan-lahan jatuh ke tangan Australia seperti gaya Malaysia merebut Pulau Sipadan dan Ligitan.

Di atas Pulau Mangudu itu sudah dibangun "home stay" oleh pebisnis dari Australia itu, tetapi kini sudah dimanfaatkan oleh prajurit TNI yang bertugas di pulau itu. Selain di Labuanbajo dan Sumba, juga rencanakan pembangunan sebuah pangkalan TNI-AL di daerah Boking, wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk menjaga aktivitas di wilayah perairan Laut Timor serta mencegah kemungkinan adanya kegiatan mata-mata di sekitar wilayah kaya minyak itu.

Lantamal Kupang, tambah Adoe, juga merencanakan untuk membangun pangkalannya di Pulau Rote untuk mencegah lalu lintas nelayan Indonesia yang suka mencari ikan di wilayah perairan sekitar Pulau Pasir di wilayah teritori Australia sebagai bagian dari teritorinya.

"Kita hanya harapkan agar kehadiran pangkalan TNI-AL di wilayah kepulauan NTT bisa memberi kenyamanan bagi nelayan kita untuk melakukan usaha di laut serta mencegah terjadinya aksi penangkapan ikan dengan cara membom," katanya. (ant)

Sumber : KOMPAS ONLINE

No comments: