Wednesday, March 05, 2008

Anggaran Pertahanan Tetap Dipotong

JAKARTA--MI: Departemen Keuangan (Depkeu) tetap memotong anggaran pertahanan untuk Departemen Pertahanan (Dephan) dan TNI sebesar 15% atau sekitar Rp5,3 trilliun. Padahal Presiden sudah memerintahkan jajaran pimpinan TNI untuk melaksanakan pengandangan alutsista.

Dalam kondisi demikian, menurut wakil ketua komisi I dari Fraksi PPP, Arief Mudatsir Mandan, perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukanlah menjadi prioritas bagi pembantunya yakni Menkeu Sri Mulyani.

"Kan sudah jelas perintah Presiden untuk pengandangan alutsista. Harusnya Menkeu mendengarkan itu," kata Arief di Jakarta, Selasa (4/3).

Perintah Presiden untuk mengandangkan alutsista tua disampaikan dalam rapat kabinet terbatas di Departemen Pertahanan, pertengahan bulan lalu. Perintah itu dikeluarkan setelah enam prajurit marinir tewas dalam latihan di perairan Situbondo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

"Pimpinan TNI yang tidak mengikuti akan saya beri sanksi," tandas Presiden saat itu.

Pascaperintah itu dikeluarkan, jajaran Dephan dan TNI pun langsung menyusun alutsista tua yang mendesak untuk diganti dengan memperhatikan anggaran negara serta kesiapan operasi. Di tengah situasi itu, Depkeu dan Bappenas muncul untuk mendesakkan pemotongan anggaran sebesar 15 persen, termasuk anggaran Dephan.

Dengan pemotongan anggaran tersebut, secara otomatis perintah presiden juga tak bisa dilaksanakan. Padahal menurut Arief, anggaran Dephan sebelum dipotong sebesar Rp36 trilliun saja belum bisa memenuhi kebutuhan pertahanan minimal yang sebesar Rp100 trilliun.

Hal senada disampaikan oleh anggota komisi I lainnya, Andreas Pareira. Menurut dia, Menkeu terkesan sangat otoriter dengan kebijakan keuangannya tanpa memperhatikan kebutuhan lain. Menurutnya, sah-sah saja bila negara memang membutuhkan anggaran lebih untuk menutupi anggaran akibat naiknya harga minyak dunia.

"Tapi apakah tidak bisa misalnya pembayaran utang ke IMF ditunda dulu. Janganlah kepentingan negara yang dikorbankan duluan," tukas Andreas. (Mjs/OL-06)

Sumber : MEDIA INDONESIA OL

No comments: