Wednesday, March 26, 2008

5 Perusahaan Ikut Tender Overhaul Kapal Selam KRI Nenggala


KRI Nanggala (402) merupakan kapal selam eks Jerman dari type-209

Banten (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Sumardjono mengungkapkan, saat ini sudah ada lima perusahaan perkapalan yang ikut dalam tender perbaikan besar (overhaul) kapal selam KRI Nanggala-402.

"Saat ini sudah ada lima perusahaan yang ikut, antara lain Daewoo dari Korea Selatan, untuk tender overhaul KRI Nanggala," katanya, menjawab ANTARA usai menyematkan tanda kehormatan TNI AL brevet "Hiu Kencana" kepada Kasad, Kasau dan Sekjen Dephan di Perairan Selat Sunda, Banten, Rabu.

Hasil tender kapal selam tipe 209 itu, tambah Sumardjono, akan segera diserahkan kepada Departemen Pertahanan (Dephan) untuk diseleksi perusahaan mana yang berhak untuk melakukan overhaul KRI Nanggala-402.

Kasal Sumardjono menegaskan, program overhaul dan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dari mancanegara mensyaratkan transfer teknologi dan imbal beli atau "counter trade" hingga pada akhirnya industri pertahanan nasional bisa mandiri di masa datang.

"Ini sudah komitmen kami, TNI AL agar setiap overhaul dan pengadaan alutsista dari luar harus ada transfer teknologi, sehingga industri nasional kita mampu melakukan overhaul atau memproduksi alutsista yang kita butuhkan," ujar Sumardjono.


PT PAL
Tentang keterlibatan PT PAL dalam overhaul KRI Nanggala, ia mengatakan PT PAL akan mengirimkan sejumlah teknisinya untuk mengikuti proyek overhaul KRI Nanggala hingga di masa datang para teknisi itu dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di PT PAL hingga BUMN itu dapat melakukan overhaul secara menyeluruh.

"Dengan begitu, biaya yang kita keluarkan lebih murah dan kedepan PT PAL bisa lebih mandiri bahkan dalam melakukan perbaikan besar kapal selam," ujar Kasal.

Mengenai batas waktu tender, Sumardjono menjelaskan akan selesai dalam waktu dekat.

Sebelumnya, TNI AL telah meng-overhaul kapal selam KRI Cakra-401 di Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME), sehingga KRI Cakra yang perangkat teknologinya buatan 1970-an kini tampil lagi dengan teknologi 1990-an.


KRI Cakra (401) usai upgrade dan perbaikan total di Daewo Shipbuilding, Korea.

Saat ini, tercatat beberapa pihak yang tertarik dalam program perbaikan KRI Nanggala-402, seperti HDW Jerman dan Daewoo (Korea Selatan).

Korea Selatan punya peluang besar mendapatkan kontrak ini karena negeri itu juga merupakan operator sembilan kapal Selam Tipe 209 Jerman, dan DSME telah membuat delapan kapal selam kelas Changbogo yang kini dioperasikan oleh AL Korea Selatan. (*)

Sumber : ANTARA

No comments: