Friday, February 22, 2008

TNI AU diinstruksikan ‘Mempensiunkan’ Pesawat Uzur



JAKARTA--MI: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) segera ‘mempensiunkan’ sejumlah pesawat yang telah uzur dan tidak diproduksi oleh pabrik pembuatnya.

"Kemungkinan kita akan grounded seluruh pesawat tidak lagi diproduksi," kata Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Madya Subandrio di Jakarta, Kamis.

Ditemui usai melakukan rapat kerja dengan Komisi I DPR ia mengatakan, sejumlah pesawat yang tidak lagi diproduksi antara lain Fokker 27/28, F-16 Fighting Falcon varian A/B, dan OV-10 Bronco.

"Kesemua jenis pesawat itu masih kita pakai kecuali OV-10 Bronco. Karena itu akan kaji dan evaluasi lagi kelaikannya dan jika memang tidak laik, akan kita pensiunkan," kata Subandrio.

Ia mengemukakan, TNI AU telah membentuk tim evaluasi dipimpin Wakil KSAU Marsekal Muda I Gusti Made Oka menyusul intruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar TNI mengandangkan semua persenjataan yang sudah uzur atau berusia diatas 20 tahun.

"Salah satu parameter yang akan digunakan untuk mengevaluasi seluruh jenis pesawat TNI AU adalah masih atau tidaknya pesawat itu diproduksi termasuk ketersediaan suku cadangnya," ujar Subandrio.

Hal senada diungkapkan Komandan Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU (Koharmatau) Marsekal Muda Sunaryo HW yang mengatakan, meski pihak pabrik tidak lagi memproduksi jenis pesawat tertentu namun jika masih bisa menjamin ketersediaan suku cadang hingga 15 tahun, maka pesawat itu akan tetap digunakan.

"Usia pesawat memang bisa dilihat dari tahun pembuatan, namun jika pesawat itu masih bisa di-retrovit dan ketersediaan suku cadang terjamin, maka tetap akan kita operasionalkan," tuturnya.

Dicontohkannya, saat ini pihak Amerika Serikat (AS) tidak lagi memproduksi pesawat angkut berat C-130 Hercules tipe B dan H yang banyak dipakai TNI AU.

"Namun, pihak pabrik menjamin ketersediaan suku cadang dan peremajaan hingga bisa memperpanjang usia pakai hingga 15 tahun, ya tetap kita pakai. Daripada kita mengeluarkan uang 80-90 juta dolar AS untuk beli Hercules, kita remajakan yang ada toh masih bisa sampai 15 tahun," kata Sunaryo.

Mabes TNI AU, berdasarkan rencana strategis (Renstra) 2005-2009 berencana melakukan penggantian sejumlah pesawat tempur, seperti OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53, pesawat angkut Fokker-27 dan Helikopter Sikorsky.

Pesawat tempur jenis OV-10 Bronco dibuat pada 1976 dan mulai digunakan TNI AU sejak 1979. Dari sembilan unit pesawat tersebut, hanya empat yang dinyatakan siap.

Sementara pesawat tempur F-5 Tiger buatan 1978, dari 12 yang dimiliki TNI AU, hanya dua yang dinyatakan siap.

Kondisi kesiapan pesawat tempur yang telah di bawah standar juga dialami pesawat tempur Hawk MK-53 buatan 1977. Dari delapan unit, hanya dua unit yang dinyatakan siap atau laik terbang.

Selain itu, dari tujuh pesawat angkut Fokker 27 buatan 1975, hanya empat yang masih siap terbang.

Untuk mengganti OV-10 Bronco, TNI AU menetapkan tiga jenis pesawat pengganti antara lain Sukhoi-25 dan Super Tocano yang sebagian mesinnya merupakan buatan Kanada, sedangkan untuk mengganti MK-53 TNI AU memilih L-159B buatan Ceko. (Ant/OL-03)

Sumber : MIOL

Berita terkait lainnya :
KASAU Dengar Pendapat di DPR

No comments: