Anggaran Dipotong, Dephan Minta "Jalan Tengah"
Jakarta, Kompas - Departemen Pertahanan berharap Departemen Keuangan dapat memberikan alternatif ”jalan tengah” terkait rencana pemotongan alokasi anggaran belanja pertahanan sebanyak 15 persen.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Dephan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (22/2). Menurut dia, saat ini Dephan juga tengah menyusun tawaran soal pos anggaran mana saja yang memungkinkan untuk dipotong tanpa harus mengganggu alokasi dana operasional yang ada.
”Kami menginginkan Menteri Keuangan bisa mempertimbangkan rencananya memotong anggaran, terutama jika itu akan terkena pada anggaran yang terkait operasional TNI yang mendesak. Harapannya, akan ada pengurangan soal besaran yang akan dipotong,” lanjut Sjafrie, yang berharap persentase pemotongan anggaran pertahanan tak lebih dari 5 persen.
Sehari sebelumnya, Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya Subandrio dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I meminta pemotongan tidak dilakukan terhadap alokasi anggaran untuk pemeliharaan kesiapan sistem persenjataan, seperti pesawat angkut dan tempur, karena dikhawatirkan berdampak menjatuhkan tingkat kesiapan sistem persenjataan TNI AU.
”Pemotongan 15 persen akan menurunkan kesiapan seluruh pesawat dan radar TNI AU, masing-masing hingga sekitar 56 persen dan 33 persen. Untuk radar, kesiapan operasinya berubah dari 3-9 jam per hari menjadi 3-6 jam per hari,” ujarnya. (DWA)
Sumber : KOMPAS
Berita terkait lainnya :
Penggantian Alutsista Tua Harus Transparan
No comments:
Post a Comment