Tuesday, January 22, 2008

RI Setuju Bantuan Radar AS Dibangun di Selat Makassar

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah RI telah menyetujui pembangunan tujuh radar bantuan Amerika Serikat (AS), di Selat Makassar, guna mendukung pengamanan di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

"Pendirian tujuh radar bantuan AS itu juga bertujuan mendukung pertahanan dan keamanan maritim se-ASEAN," kata Menteri Pertahanan (Menhan), Juwono Sudarsono, kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa.

Ia mengungkapkan, Pemerintah AS berkomitmen untuk membantu peningkatan daya mampu (capacity building) Indonesia dalam mengamankan wilayah perairannya, salah satunya dengan memberikan bantuan radar intai (surveillence radar).

"Pengajuan pendirian radar intai di Selat Makassar itu telah diajukan sejak 2006 namun pelaksanaannya baru akan dilaksanakan secara bertahap mulai 2008," tutur mantan Duta Besar RI untuk Inggris itu.

Mantan Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) itu mengemukakan, fungsi utama dari pendirian tujuh radar di Selat Makassar itu adalah pencegahan aksi teror di laut.

"Itu sesuai dengan komitmen bersama ASEAN tentang pertahanan dan keamanan maritim bagi kawasan ASEAN," ujarnya.

Di kawasan Asia Pasifik termasuk ASEAN dan Indonesia, jaminan keamanan "Sea Lines Of Communication" (SLOC) atau Garis-garis Perhubungan Laut (GPL), merupakan hal pokok bagi para pengguna laut di dua kawasan yang menjadi fokus perhatian dunia tersebut.

Terkait hal itu, Indonesia dituntut untuk dapat memberikan jaminan keamanan di Selat Malaka, Selat Singapura, Selat Philip, perairan Natuna dan jalur-jalur laut yang dikenal ALKI.

Semisal, Armada Pasifik AS yang akan menuju wilayah teluk/Timur Tengah, mengharapkan kemudahan untuk menggunakan ALKI timur-barat melalui Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores, Laut Jawa, Selat Karimata, Laut Natuna, Selat Singapura dan Selat Malaka sebagai jalur pendekat.

Sebelumnya, Pemerintah AS juga telah memberikan bantuan lima radar intai di sepanjang Selat Malaka, untuk mengamankan selat terpadat di dunia tersebut.

Pembangunan lima radar yang terintegrasi dalam sistem pengintaian maritim terintegrasi (Integrated Maritime Surveillance System/IMSS), hingga kini masih terus berjalan, sedangkan empat radar Indonesia di Selat Malaka telah selesai pembangunannya.

Pengamanan Selat Malaka selama ini dilakukan bersama antara tentara Indonesia, Malaysia, dan Singapura dalam bentuk patroli terkoordinasi yang diluncurkan pada Juli 2004.

Saat ini kerja sama tiga negara pantai dalam kerangka Malsindo itu telah mampu menekan tingkat kejahatan laut di Selat Malaka hingga 70 persen. (*)

Sumber : ANTARA

No comments: