Wednesday, January 23, 2008

Ledakan Tewaskan Serdadu AS di Kendaraan Tahan Bom di Irak

Baghdad (ANTARA News) - Militer Amerika Serikat (AS) mengalami korban jiwa pertama pada armada kendaraan baru yang dirancang tahan bom pinggir jalan, kata militer AS, Selasa.

Satu serdadu tewas dan tiga lainnya cedera akibat ledakan bom di sebelah truk lapis baja jenis "Mine Resistant Ambush Protected" (MRAP) di dekat Arab Jabour, di pinggiran selatan Baghdad, Sabtu.

"Nampaknya ini adalah korban jiwa pertama di atas kendaraan MRAP akibat peledak yang telah ditingkatkan kemampuannya," kata juru bicara militer AS, Mayor Winfield Danielson.

Militer AS mempunyai sekitar 1.500 kendaraan MRAP di Irak untuk mengurangi pemakaian kendaraan Humvee yang dinilai belum cukup melindungi.

Truk MRAP secara umum punya ciri-ciri lambung yang berbentuk V dan posisinya lebih tinggi serta dilengkapi baja yang dirancang dapat melindungi penumpang dari ledakan bom tepi jalan maupun ranjau.

Bom pinggir jalan hingga kini merupakan pembunuh terbanyak serdadu AS di Irak. Pengoperasian kendaraan tersebut telah menjadi prioritas utama Pentagon pada tahun lalu.

Sebanyak 3.929 serdadu AS tewas di Irak sejak penyerbuan pada Maret 2003 yang bertujuan menggulingkan Saddam Hussein.

Harian New York Times melaporkan, Selasa, serdadu yang tewas itu adalah seorang juru tembak (gunner).

"Gunner" berada di kubah kecil di atas kendaran dan merupakan posisi paling rentan, khususnyajika kendaraan terbalik atau terguling akibat ledakan.

Danielson mengatakan insiden Jabour Arab sedang dalam penyelidikan tetapi dia memperkirakan kematian serdadu itu tidak akan mengubah sikap militer terhadap kendaraan tersebut.

Pentagon awalnya berencana mengapalkan 2.500 hingga 3.000 MRAP ke Irak paling lambat pada akhir 2007 tetapi kemudian dikurangi menjadi 1.500 kendaran akibat lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan truk seberat 18 ton itu.

Pentagon telah memesan 8.800 MRAP dengan biaya 12 miliar dolar. MRAP yang jauh lebih besar dari Humvee, dapat membawa 6 hingga 10 personel, demikian Reuters.(*)

Sumber : ANTARA

Iraq MRAP COUGAR

No comments: