Monday, January 28, 2008

KRI Hasanuddin (366) Merapat di Tanjunguban, Pulau Bintan



LANTAMAL IV (28/1) - Kehadiran KRI Hasanuddin-366, kapal perang yang canggih dan modern ini merupakan kebanggaan bangsa Indonesia, karena kapal ini merupakan generasi yang terbaru dan mempunyai kemampuan yang jauh lebih maju dari kapal yang kita miliki sekarang ini, karena kapal jenis Korvet terbaru yang kita miliki adalah buatan sekitar tahun 1981/1982 atau sekitar 25 tahun yang lalu. Kapal tersebut, menambah perkuatan jajaran Armada atau khususnya menambah perkuatan bagi sistem pertahanan di laut bangsa Indonesia.

On Board di kapal tersebut, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Sumardjono beserta beberapa Staf Kasal, ‘Sang Inspirator’ kapal korvet Sigma class yang juga mantan Kepala Staf TNI AL yaitu Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh dan Menristek Prof. Kusmayanto Kadiman, MSc, PHD

Acara penyambutan tersebut dihadiri Komandan Lantamal IV Laksma TNI Among Margono SE, Laksma TNI Marsetio MM, para pejabat teras Lantamal IV dan Komandan Guskamlabar, Minggu (27/1) di dermaga Fasharkan Mentigi, Tanjunguban, Pulau Bintan.



KRI Hasanuddin-366 dirancang secara unik sesuai dengan bentuk dan model SIGMA atau Ship Geometric Modullarity Approach dimana rancang bangun kapal terintegrasi dalam satu modular geometris yakni suatu kapal yang didesain integral yang fungsi asasinya dapat disesuaikan dengan yang diinginkan, terutama dalam hal persenjataan.

Persenjataan yang dimiliki KRI Hasanuddin-366, terdiri dari AAW/Anti Air Warfare (anti serangan udara), AsuW/Anti Surface Warfare (anti kapal atas air), ASW/Anti Submarine Warfare (anti kapal selam), EW/Electronic Warfare (perang elektronika) dengan rincian, Meriam Super Rapid 76 mm, Rudal Anti Kapal Exocet MM-40, Rudal Anti Pesawat Udara jenis Mistral Simbad-Tetral, Canon Denel Vektor 20 mm dan Torpedo.

Serupa dengan KRI Diponegoro-365, KRI Hasanuddin-366 dirancang secara flexibility dan affordability sebagai Naval Patrol Vessel, yang mampu menembus segala cuaca. Karakteristik kapal memiliki bobot 1.600 ton, panjang geladak utama 90 meter, draft 3,46 meter, lebar 12,2 meter, tinggi 8,2 meter, kecepatan jelajah 25,2 knot, kecepatan maksimal 28 knot, awak kapal 80 orang, dengan daya tahan operasi di laut 20 hari.

Kehadiran SIGMA yang sarat dengan teknologi mutakhir akan menambah efisiensi dan efektivitas operasional TNI AL, karena kapal tersebut selain mengemban tugas utama tempur laut melalui pelaksanaan pengamatan maritim (Maritime Surveillance), peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti udara, juga mampu menyelenggarakan tugas-tugas tambahan yakni pengamanan dan SAR di laut.

Sumber : Dispenal

1 comment:

Unknown said...

Hebat...gitu dong klo beli alat tempur yang canggih & terbaru, btw gw mau tanya TNI punya kapal Induk ga seh...? kayak Amerika...