Saturday, December 08, 2007

TNI AU Prioritaskan Kesiapan Pesawat



SOLO--MEDIA: Hingga tahun 2009, TNI AU tidak akan melakukan pembelian pesawat jenis baru yang dipergunakan untuk memperkuat sistem pertahanan angkatan udara. Yang terpenting adalah memprioritaskan peningkatan kesiapan pesawat di setiap skuadron dengan menambah persenjataannya.

"Tidak ada penambahan pesawat jenis baru. Namun TNI AU memang memerlukan penambahan pesawat jenis Sukhoi sebanyak 6 buah untuk melengkap 4 Sukhoi yang sudah ada. Lainnya beum terpikirkan," ungkap Kepala Staf TNI AU, Marsekal Herman Prayitno di Pangkalan Udara Adi Sumarmo Solo, Jumat (7/12).

Menurut dia, penambahan pesawat Sukhoi saat ini masih dalam proses dan diperkirakan paling cepat baru terealisir 1,5 tahun mendatang. Kebijakan untuk tidak terlalu terburu-buru membeli pesawat buatan Rusia itu karena tidak ingin menimbulkan masalah di kemudian hari. Lebih dari itu, waktu yang cukup lama ini juga sebagai upaya menurunggu proses penghitungan dukungan anggaran.

Pada bagian lain KSAU menyatakan, untuk mendukung sistem pertahanan terutama menghadapi ancaman dari luar di daerah terutama di daerah perbatasan TNI AU membutuhkan sebanyak 30 radar pengintai. Saat ini yang terpasang baru 17 buah, sehingga tahun depan perlu dipasang lagi terutama untuk Merauke.

Lebih jauh diungkapkan pengadaan dan pemasangan radar pengintai di perbatasan sudah lebih tertata rapi karena melalui perencanaan yang sudah sejak dulu dilakukan.

Dia mengatakan seluruh wilayah Indonesia akan tercover dengan 30 radar pengintai yang ditargetkan terpasang pada ahun 2019 mendatang, termasuk yang di Timika dan tempat terujung di Tanah Air.

Yang jelas, untuk kepentingan pengamanan wilayah udara NKRI, setiap dua pekan sekali, armada TNI AU melakukan patroli keliling di seluruh wilayah Indonesia. Patroli keamanan menggunakan pesawat Boeing 737-200 dari Skuadron V Pangkalan Udara Ujung Pandang.

"Sedang laporan hasil patroli langsung dilaporkan ke Mabes TNI. "Patroli rutin dilakukan dua pekan sekali, sepekan di wilayah barat dan sepekan di wilayah timur," tandas Daryatmo, Jubir TNI AU. (Wj/FR/OL-06)

No comments: