Presiden Umumkan Agustadi dan Soebandrio sebagai KSAD dan KSAU
JAKARTA, KOMPAS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (27/12) malam ini.mengumumkan Sekretaris Menko Politik Hukum dan Keamanan Letjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo dan Wakil Kepala Staf TNI-AU, Marsekal Madya Soebandrio, masing-masing sebagai Kepala Staf TNI-AD dan KSAU yang baru menggantikan KSAD Jenderal TNI Djoko Santoso dan KSAU Marsekal Herman Prayitno.
Terpilihnya kedua jenderal berbintang dua itu sudah melalui mekanisme yang ditetapkan dalam hak prerogatif Presiden berdasarkan UUD 1945. Tentu juga terpilihnya Agustadi dan Soebandrio sudah sesuai dengan banyak pertimbangan dan aspek yang sesuai dengan lingkup jabatan KSAD dan KSAU seperti di antaranya profesionalisme, integritas, dan akseptabilitas.
Demikian disampaikan Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto saat memberikan keterangan pers, seusai mendampingi Presiden Yudhoyono menerima Panglima TNI yang baru Jenderal Djoko Santoso, KSAD dan KSAU. Dalam pertemuan itu, Presiden Yudhoyono juga didampingi oleh Menko Polhukam Widodo AS dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Pertemuan baru dimulai pada pukul 22.30 wib, seusai Presiden menerima Menlu Hassan Wirajuda.
Saat ditanya kemungkinan adanya tarik menarik antara Presiden dan Wapres Jusuf Kalla dalam proses pemilihan KSAD, Djoko membantah. "Bukan tarik menarik. Presiden, kan, mengambil keputusan berdasarkan banyak pertimbangan orang dan aspek. Mulai dari saya, Menhan. Dengan Wapres, tentu ada komunikasi di antara keduanya. Tetapi, saya tidak melihat itu sebagai tarik menarik," tandas Djoko.
Menurut Djoko," Karena, bagaimana pun mereka adalah satu kesatuan. Jadi, itu bukan bukan seperti menaikkan layangan. Akan tetapi, tentu yang terbaik untuk memimpin organisasi TNI ke depan."
Didesak lagi dengan pertanyaan adanya sinyalemen bahwa ada dua calon yang kuat, yaitu Letjen TNI Sjafrie Samsuddin yang sekarang ini menjabat Sekjen Departemen Pertahanan, Djoko mengatakan," Bahwa itu semua sudah dipertimbangkan oleh Presiden berdasarkan banyak aspek dan melalui berbagai tahapan."
Lebih jauh Djoko mengatakan, kepada Panglima TNI, KSAD dan KSAU, Presiden Yudhoyono berpesan agar mereka menjalankan tugas ini sebagai amanah dan penuh tanggung jawab yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya. "Presiden juga berpesan agar Panglima TNI harus mereka menjaga satu komando dan loyal pada posisinya. Loyalitas TNI pertama pada angkatan, baru kepada Panglima TNI dan Presiden. Pesan Presiden lainnya adalah tegakkan kehidupan TNI yang benar sejalan dengan perkembangan demokrasi yang ada sekarang," tambah Presiden.
Diakui oleh Presiden, bahwa tugas di depan akan semakin berat, terutama menghadapi pemilu 2009. "TNI harus menjaga netralitasnya dan harus waspada terhadap hal-hal yang bisa merusakan sendi-sendi negara. TNI juga harus menjaga hubungan antar lembaga dan juga dengan antar negara. Selain dipesankan agar mempersipakan calon pimpinan TNI pengganti, pimpinan TNI yang baru juga diminta menyempurnakan hal-hal yang belum sempurna," demikian Djoko.
Sumber : KOMPAS
No comments:
Post a Comment