Kapal Patroli Cepat/ Fast Patrol Boat (FPB) Buatan PT.PAL (Bagian I)
Sangat membanggakan karena anak bangsa sendiri telah mampu menciptakan kapal perang jenis patroli cepat (Fats Patrol Boat/FPB) yang di produksi oleh perusahaan dalam negeri (PT PAL) persero Surabaya.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan , yaitu terdiri dari ribuan pulau baik besar maupun kecil, diantara pulau satu dengan pulau lainnya dihubungkan oleh perairan/lautan. Sehingga satu sisi menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia, karena memiliki negara kepulauan terbesar didunia, tetapi disisi lain mempunyai kerawanan yaitu perompakan/bajak laut, pencurian ikan oleh kapal-kapal asing diwilayah perairan Indonesia, pencurian benda-benda cagar budaya, illegal logging melalui perairan laut, serta rawannya konflik perbatasan diwilayah perairan/laut dengan negara tetangga.
Ini tentunya menuntut kehadiran unsur TNI-AL secara total dan konsisten, oleh karena itu TNI menganggap perlu bahwa kebutuhan pengadaan kapal-kapal patroli merupakan suatu prioritas yang mendesak pemenuhannya.
Untuk itu pemerintah telah konsisten melalui Departemen Pertahanan untuk meningkatkan kekuatan matra lautnya, dengan menambah armada kapal perangnya secara bertahap yang pembuatannya sepenuhnya diupayakan melalui produk dalam negeri sendiri yaitu PT PAL (persero) Surabaya.
Untuk menuju kemandirian nasional serta untuk mewujudkan sistem pertahanan laut yang kuat dan tangguh, melalui PT PAL persero inilah, anak-anak bangsa sendiri telah mampu menciptakan produk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) armada kapal perang terbarunya yakni jenis kapal patroli cepat (Fast Patrol Boat/FPB) sesuai kebutuhan saat ini.
Telah terbukti bahwa dalam pengabdiannya, TNI-AL mampu mengusir kapal perang Tentara Laut Diraja Malaysia pada saat konflik perbatasan perairan di Blok Ambalat yang kaya akan kandungan minyaknya.
Dengan kapal perang jenis Kapal Patroli Cepat (Fast Patrol Boat) inilah KRI Kobra TNI-AL mengusir paksa kapal perang TLDM hingga berbenturan, untuk mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Peristiwa benturan dan sikap “HEROIK” prajurit TNI-AL yang mengawakinya sempat mendapat perhatian dunia, termasuk anggota Dewan yang duduk di Senayan, bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai terjun ke lokasi sengketa guna menyaksikan secara langsung bagaimana kekuatan TNI-AL yang hanya dengan peralatan yang serba terbatas, namun dengan mental yang membaja, dan tanggung jawab yang tinggi, sehingga mampu menjaga keutuhan wilayah NKRI dari rongrongan negara asing, sehingga bangsa kita tidak dilecehkan oleh negara tetangga.
Dan peristiwa seperti ini tidak menutup kemungkinan akan terulang kembali bila kekuatan TNI-AL kita tidak ditingkatkan Alutsistanya salahsatunya yakni kapal perang kita yang sebagian besar sudah tua.usianya.
Bersambung...
1 comment:
Post a Comment