Sarana Pengangkut RM-70 Grad Dalam Operasi Amfibi (Bagian I)
Oleh : Kapten Mar. Wahyudi. S
Dalam setiap operasi, Artileri Medan memegang peranan dalam memberikan bantuan tembakan.
Artileri Medan memiliki mobilitas dan kekenyalan yang dapat mengefektifkanketerbatasan waktu dan ruang yang tersedia bagi komandan satuan manuver.
Dengan tembakan-tembakannya, Artileri Medan mampu mencapai medan-medan yang sulit dijangkau oleh satuan lain
dan dapat menghancurkan serta menetralisir sasaran penting jauh didaerah pedalaman musuh.
Selain itu dalam suatu pertempuran, artileri Medan juga mampu memusatkan tembakan-tembakan secara efektif, mempunyai jarak tembak dan daya manuver yang besar serta mampu mengadakan pendadakan pada daerah kosentrasi musuh.
Di dalam operasi Amfibi, Artileri Medan adalah salah satu sarana utama bantuan tembakan yang diintegrasikan dalam Batalyon Tim Pendarat ataupun Brigade Pendarat.
Dengan memperhatikan beberapa pertimbangan sebagai perkembangan rencana Artileri Medan pada saat awal pendaratan, terutama pada saat awal serbuan maka Artileri Medan didaratkan pada gelombang atas panggilan dengan menggunakan KAPA (Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri).
KAPA merupakan suatu sarana angkut yang memiliki tugas mendaratkan dan mengamankan satuan Artileri Medan dan perlengkapannya ke Pantai.
Namun dalam kenyataannya kendaraan ini lebih condong digunakan untuk mengangkut Artileri Medan jenis Meriam/Howitzer ataupun mengangkut kendaraan dan awaknya yang tidak lebih dari bobot 5 ton di air (Laut), sementara berat/ beban ranpur RM-70 Grad + amunisi dan awak adalah 25.400 Kg.
Dengan melihat kemampuan persenjataan RM-70 Grad dan dihadapkan pada kemampuan dari sarana angkut yang dimiliki TNI-AL, khususnya Korps Marinir maka kemampuan persenjataan RM-70 Grad belum bisa digunakan dalam melaksanakan operasi Amfibi. Oleh karena itu perlu adanya modernisasi sarana angkutnya serta kapal-kapal yang digunakan untuk mengangkut sarana pendarat tersebut.
RM 70 GRAD
RM 70 GRAD ditempatkan di bawah Resimen Artileri Pasukan Marinir I Surabaya. Kendaraan tempur yang dilengkapi roket laras banyak itu dipakai untuk menggantikan KPR BM 14/17.
Kendaraan tempur buatan Ceko ini merupakan koleksi roket artileri baru buat Korps Marinir yang dibeli pada tahun 2003,
Saat ini Marinir mengoperasikan empat unit RM 70 GRAD.
RM 70 memiliki 40 laras berkaliber 120 milimeter sepanjang 2.955,2 mm, yang dapat diisi secara mekanis. Dalam satu tembakan salvo RM 70 dapat melontarkan 40 butir roket berdaya ledak tinggi, dalam waktu 18-22 detik, dengan jarak tembak maksimum 20.381 meter. Tiap tembakan bisa menghancurkan area seluas tiga hektar.
Kendaraan tempur yang diawaki empat orang itu membutuhkan waktu 2 menit 30 detik untuk mengubah posisi biasa ke posisi tempur. RM 70 GRAD berdaya jelajah 1.100 kilometer, dengan kecepatan maksimum 85 km per jam di jalan aspal, 35 km per jam di jalan tanah.
Selanjutnya : Kendala Sarana Angkut
No comments:
Post a Comment