Tuesday, November 06, 2007

KRI Hasanuddin akan Tiba Desember 2007



JAKARTA--MEDIA: Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Hasanuddin yang dibeli dari Belanda diperkirakan tiba di Indonesia akhir Desember 2007.

"Korvet terbaru akan diresmikan 17 November mendatang di Belanda. Berangkat dari sana sekitar 20 November. Diperkirakan akan sampai Indonesia satu bulan berikutnya," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Slamet Soebijanto usai membuka seminar pemberdayaan industri strategis nasional di Sekolah Staf dan Komando TNI AL, Jakarta, Selasa (6/11).

KSAL menjelaskan kedatangan kapal baru merupakan wujud pengembangan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL hingga tahun 2009. "Kapal ini menjadi kapal perang paling modern dari sistem gerakan, pengendalian, dan persenjataan yang dimiliki TNI AL," ucapnya.

Sesuai keputusan KSAL, penempatan dan pembinaan KRI Hasanuddin berada di Armatim. Namun, hanya penempatan saja. Dalam operasi akan digunakan di seluruh Indonesia.



Kapal korvet jenis Sigma (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) itu menjadi kapal kedua dari empat korvet Sigma yang dibeli TNI Angkatan Laut untuk memperkuat jajarannya. Awal Agustus 2007 lalu, kapal sejenis, KRI Diponegoro telah hadir memperkuat Komando Armada RI Kawasan Timur (Armatim).

Indonesia memesan empat kapal korvet Sigma dari Belanda dengan nilai total 700 juta Euro (sekitar Rp8 triliun) atau Rp2 triliun untuk masing-masing kapal. Penandatanganan kontrak kerjasama dilakukan 7 Januari 2004 antara Pemerintah RI dengan pemerintah Belanda dari perusahaan galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding.

Selain kapal jenis Sigma, TNI AL juga memesan empat kapal jenis landing platform dock (LPD) dari Korea. Dua kapal pertama, KRI dr Suharso dan KRI Makassar, langsung dibuat di negeri gingseng tersebut dan telah hadir memperkuat jajaran TNI AL. Sedangkan dua kapal terakhir akan dibangun di PT PAL, Surabaya.

"PT PAL sendiri yang akan mendesain sesuai dengan kebutuhan TNI AL. Ini salah satu pengembangan industri strategis nasional," tutur Slamet yang juga lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1973 itu. (Mjs/OL-1)

Sumber : Media Indonesia Online

No comments: