Friday, November 23, 2007

Indonesia-Singapura Sepakat Tunda Penerapan DCA



SINGAPURA--MEDIA: Indonesia dan Singapura sepakat untuk tidak segera menerapkan perjanjian pertahanan atau Defence Cooperation Act (DCA).

Demikian pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpai pers sebelum kembali ke Tanah Air setelah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 ASEAN di Singapura, Kamis (22/11).

Menurut Presiden, dalam pertemuannya dengan PM Singapura Lee Hsien Loong, kedua pemimpin sepakat bahwa meskipun masih ada hal-hal yang perlu diselesaikan terlebih dulu, dengan upaya luar biasa dari kedua belah pihak, beberapa hal telah berhasil dicapai terkait dengan DCA maupun kesepakatan ekstradisi antara RI dan Singapura.

"Namun, karena ada bberapa hal yang harus ditata kembali, kami sepakat untuk tidak buru-buru menerapkan kesepakatan itu," jelas Presiden seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Haryo Prasetyo dari Singapura, Kamis (22/11).

Presiden meyakinkan bahwa kerja sama tersebut disepakati adalah untuk kepentingan nasional. "Sungguh malang bila ada pemerintahan yang tidak mengetahui hal itu," kata Presiden.

Ia menambahkan, kerja sama pertahanan dengan Singapura telah terjalin sejak 1986. Karena itu, belum diterapkannya DCA tidak akan mengganggu kerja sama pertahanan kedua negara.

Terkait dengan kerja sama ekstradisi, Presiden mengakui bahwa perkembangan dengan Republik Rakyak Tiongkok jauh lebih maju. "Kerja sama ekstradisi dengan Tiongkok sudah siap ditandatangani. Kalau mau sebenarnya saat KTT ASEAN ini bisa saja ditandatangani karena semuanya sudah siap. Namun kan tidak etis. Kami (RI dan RRT) sepakat mencari waktu lain untuk mewujudkan hal itu," kata Presiden.

Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Djoko Suyanto mengatakan kerja sama pertahanan dengan Singapura terus berjalan. Belum diterapkannya kesepakatan DCA tidak mengurangi spirit angkatan bersenjata kedua negara untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama.

"Saat ini di Singapura sedang berlangsung latihan bersama. sekarang saja ada 184 prajurit infanteri kita yang berlatih di sini (Singapura). Latihan bersama dengan Singapura seperti ini sudah berlangsung lama. Jadi bersifat reciprocal. Kita berlatih di tempat mereka, mereka berlatih di tempat kita," kata Panglima TNI. (Har/OL-06)

Sumber : MIOL

No comments: