TNI-AL Resmikan Simulator Perangnya
Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) meresmikan penggunaan simulator perang atau Olah Yudha yang dibangun di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal).
"Pembangunan sistem Olah Yudha tersebut ditujukan untuk meningkatkan kemampuan perwira TNI AL dalam latihan pengambilan keputusan strategis, baik di tingkat angkatan tugas operasi laut maupun operasi gabungan," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Slamet Soebijanto di Jakarta, Jumat.
Slamet mengemukakan, pembangunan sistem Olah Yudha tersebut benar-benar disesuaikan dengan perkembangan geopolitik dan geostrategis yang sedang dihadapi Indonesia baik di tingkat nasional, regional, sub regional dan global.
"Setiap pengembangan kekuatan hingga pengerahan pasukan, perlu mempertimbangkan dinamisasi geopolitik dan geostrategis yang berkembang. Dengan Sistem Olah Yudha ini dapat diketahui berbagai masalah keamanan laut yang mengancam kedaulatan hingga dapat segera diputuskan sebuah strategi penyelesaiannya," tutur Slamet.
Kasal menambahkan, kesiapan alat yang baru kali dioperasionalkan itu kini telah mencapai 99 persen dan akan terus dilakukan penyempurnaan sampai dapat betul-betul mendukung pengambilan keputusan strategis yang tepat dan efektif dan efisien.
Ia menambahkan, penyempurnaan perlu terus dilakukan mengingat perkembangan teknologi yang begitu pesat dan cepat mengalami perubahan.
"Untuk itulah, dituntut daya inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan sistem yang ada dengan perubahan dan perkembangan teknologi maupun strategi militer,? kata Kasal.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Seskoal, Laksamana Muda TNI Mohammad Sunarto mengatakan, sistem olah yudha merupakan sarana latihan untuk menguji kemampuan tempur itu terdiri atas 10 modul aplikasi, antara lain modifikasi skenario , simulator operasi, internet portal, remote display plotter, custom plotter, dan yang lainnya.
"Mudah-mudahan fasilitas ini bisa meningkatkan profesionalitas prejurit Angkatan Laut," ujarnya.
Perangkat ini, tambah Sunarto, rencananya digunakan untuk kepentingan nonpendidikan. Rencananya simulator ini akan dipakai pada Table Top Exercise, dalam program ASEAN Regional Forum yang diikuti 28 negara pada Maret tahun depan.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment