Thursday, September 20, 2007

Sukhoi Su-24 Fencer



Sukhoi Su-24 (kode NATO: 'Fencer') adalah pesawat tempur penyerang (Fighter Attack) segala cuaca buatan Uni Soviet yang tercanggih dikelasnya di era tahun 1970-1980an. Pesawat ini diawaki dua orang, mempunyai dua mesin jet afterburner yang merupakan pesawat pertama Soviet yang memiliki perangkat navigasi dan serang digital terintegrasi.

Secara fisik bentuknya mirip dengan General Dynamics F-111 Aardvark dari Amerika Serikat, namun memiliki kemampuan setara dengan Panavia Tornado IDS.

Background

Rancangan Su-24 berawal dari kebutuhan AU Soviet akan pesawat penyerang baru untuk menggantikan Ilyushin Il-28 dan Yakovlev Yak-28, dengan spesifikasi pesawat penyerang segala cuaca dengan kemampuan terbang supersonic pada ketinggian rendah dan dilengkapi dengan perangkat navigasi dan serang paling maju.

Pesawat ini juga dituntut mempunyai kemampuan lepas landas dari landasan pendek.

Prototip pertama, T-6-1 terbang pertama kali tahun 1967, dengan sayap delta dan mempunyai mesin lift di tengah-tengah badannya, serupa dengan Sukhoi T-58VD 'Flagon-B'.

T-6-1 susah untuk dikendalikan ketika mendarat. Sukhoi memodifikasi prototip pertama ini menjadi T-6-2 yang tidak memilki mesin lift tetapi memiliki sayap dengan wingtips yang mengarah kebawah dan flaps, mirip dengan yang dimiliki British Aircraft Corporation TSR.2.

Hanya desain sayap rendahnya susah untuk dibawa terbang di ketinggian rendah.

Prototipe lainnya kemudian dipasangi sayap variable-geometry, seperti pada Sukhoi Su-17 'Fitter' dan Mikoyan-Gurevich 23-11, lalu diberi nama T-6-2IG. Terbang perdana tahun 1970 dan diberi kode Su-15M. Intelijen Barat salah menginterpretasikan dan memberi kode Su-19 hingga 1981.

Versi produksi masal, dengan basis T-6-2IG, terbang perdana tahun 1971 dan masuk dinas aktif tahun 1974 dengan kode Su-24 'Fencer-A'. Walaupun terdapat beberapa masalah dengan sistem avioniknya, Su-24 cukup populer dikalangan awak dan teknisinya, yang menamainya Chemodan, artinya koper (suitcase) karena kemampuannya membawa beban berat dan tangguh.

Pengalaman tempur pertama didapat di Afghanistan tahun 1984. Sementara dalam kampanye pemboman di Chechnya tahun 1990an kemampuan pemboman Su-24 dinilai kurang presisi mengakibatkan tingginya jumlah korban sipil.



Sekitar 1200 Su-24 diproduksi. 447 masuk dinas aktif di AU Soviet sementara 130 di AL Soviet.

Versi upgrade diberi kode Su-24M. Versi ekspornya, Su-24MK (Kommercheskiy, komersial), dijual ke beberapa diantaranya; 10 ke Algeria, 15 ke Libya dan 12 ke Syria, serta kira-kira 30an dijual ke Iran dan Irak.

Ada perbedaan versi mengenai jumlahnya, tetapi sebuah sumber di Soviet menyebutkan bahwa 9 dijual ke Iran, sementara 24 ke Irak. Tetapi Iran mengklaim mereka membeli 14, dan mendapatkan 16-18 pesawat eks-Irak yang dibawa kabur pilotnya ke Iran ketika Perang Teluk I tahun 1991.

Ketika Uni Soviet pecah sejumlah besar Su-24 masih dioperasikan oleh negara-negara seperti Azerbaijan, Belarusia, Kazakhstan, Russia, Uzbekistan dan Ukraina

Desain

Ada kemiripan antara Su-24 dan Mikoyan-Gurevich MiG-23 'Flogger', namun fisik Fencer jauh lebih besar. Memiliki sayap sayung dengan pangkal sayap terletak dibelakang lubang saluran udara masuk mesin.



Sangat stabil di ketinggian rendah berkat letak sayapnya yang tingi. Konfigurasi sayap tekuknya antara lain; 16˚ untuk lepas landas dan mendarat, 35 dan 45˚ untuk terbang jelajah sesuai dengan ketinggian dan 69˚ untuk terbang supersonik di ketinggian rendah.

Mempunyai kecepatan take-off yang lebih rendah dari Su-17 'Fitter', yaitu 230 km/j (143 mph) walaupun mampu membawa beban lebih berat.

Saluran udara masuk (intake) Su-24 terletak disamping badan. Versi awal 'Fencer-A' memiliki variable intake, dengan kecepatan maksimum 2.320 km/j (1.440 mph), Mach 2,18 di ketinggian, dan ketinggian maksimum (ceiling) 17.500 m (57.400 kaki).

Dihilangkan pada versi berikutnya untuk mengurangi beban dan mengurangi biaya perawatan, karena Su-24 beroperasi pada ketinggian rendah. Tidak membawa pengaruh pada kemampuan terbang rendahnya, tetapi kecepatan maksimum di ketinggian dan ketinggian maksimumnya turun menjadi Mach 1,35 dan 11.000 m (36.100 kaki).



Su-24 ditenagai sepasang Saturn/Lyulka AL-21F-3A turbojet dengan afterburner, menghasilkan daya dorong 109,8 kN (24.700 lbf) setiap mesinnya. Awal kemunculan Su-24 membuat panik analis Barat, serupa dengan dengan MiG-25, karena perkiraan Su-24 memiliki mesin turbofan yang sangat efisien, memungkinkannya untuk terbang lebih jauh. Kemampuan mesin turbojet ini memang bagus, tetapi mengkonsumsi bahan bakar lebih besar, serta mahal produksi dan perawatannya susah.

Versi awal 'Fencer-A' memiliki tubuh bagian belakang seperti kotak, namun dirubah pada desain selanjutnya mengikuti bentuk mesin untuk mengurangi hambatan (drag). Versi selanjutnya juga memiliki tiga antena di hidung, parasut untuk membantu pengereman ketika mendarat dan inlet ram-air di pangkal sirip vertikal. Pesawat versi baru ini diberi kode 'Fencer-B' oleh NATO.

Kokpit Su-24

Su-24 diterbangkan oleh seorang pilot, dibantu seorang WSO (Weapon Systems Officer, operator senjata) dan duduk berdampingan, seperti pada F-111.



Versi awal Su-24 mempunyai radar terrain-following dan radar serang yang terpisah, serta sistem navigasi Doppler. Sistem ini merupakan yang tercanggih di Soviet pada masanya.

Su-24 dilengkapi sebuah kanon GSh-6-23 dengan 500 butir peluru yang dipasang di bagian bawah perut. Mempunyai delapan gantungan senjata; dua di pangkal sayap, dua di sayap dan empat di tubuh, dengan kapasitas maksimum 8000 kg (17.600 lb). Su-24 juga memiliki kemampuan membawa senjata nuklir. Untuk pertahanan diri Su-24 biasanya membawa dua atau empat rudal R-60 (AA-8 'Aphid').

Versi awal Su-24 tidak dilengkapi peralatan ECM yang memadai. Hanya membawa RWR (Radar-Warning Receiver) Sirena tanpa sistem pengacau radar musuh (jammer). Versi selanjutnya telah dilengkapi RWR yang komprehensif dengan peralatan jammer aktif.

Ditandai dengan adanya antena ditiap sisi intake dan diujung sirip vertikal. Su-24 dengan peralatan RWR baru ini diberi kode 'Fencer-C' oleh NATO. Beberapa varian 'Fencer-C' dan juga Su-24M 'Fencer-D' memiliki pangkal sayap yang lebih besar untuk menempatkan dispenser chaff dan flare. Sementara beberapa varian memiliki dispenser ini dikanan-kiri sirip vertikalnya.

Su-24 memiliki dimensi yang hampir sama dengan F-111. Tetapi kemampuannya dibawah F-111 dan hanya mendekati Tornado. Sementara mesinnya yang kurang efisien membuat jarak jelajah Su-24 lebih rendah dibandingkan dua saingannya itu.



Spesifikasi Su-24MK

General characteristics

Crew: Two (pilot and weapons system operator)
Length: 22.53 m (73 ft 11 in)
Wingspan: 17.64 m extended, 10.37 m maximum sweep (57 ft 10 in / 34 ft 0 in)
Height: 6.19 m (20 ft 4 in)
Wing area: 55.2 m² (594 ft²)
Empty weight: 22300 kg (49,165 lb)
Loaded weight: 38040 kg (83,865 lb)
Max takeoff weight: 43755 kg (96,505 lb)
Powerplant: 2× Saturn/Lyulka AL-21F-3A turbojets
Dry thrust: 75 kN (16,860 lbf) each
Thrust with afterburner: 109.8 kN (24,675 lbf) each
*Fuel capacity: 11100 kg (24,470 lb)

Performance
Maximum speed: 1,315 km/h (710 knots, 815 mph, Mach 1.07) at sea level; Mach 1.35 at high altitude
Range: 615 km in a lo-lo-lo attack mission with 3000 kg (6,615 lb) ordnance and external tanks (330 nm, 380 mi)
Ferry range: 2775 km (1,500 nm, 1,725 mi)
Service ceiling: 11000 m (36,090 ft)
Rate of climb: 150 m/s (29,530 ft/min)
Wing loading: 651 kg/m² (133 lb/ft²)
Thrust/weight: 0.60
G-force limit: 6
Takeoff roll: 1550 m (5,085 ft)
Landing roll: 1100 m (3,610 ft)

Armament
1x GSh-6-23 cannon, 500 rounds of ammunition
Up to 8,000 kg (17,640 lb) ordnance on 8 hardpoints, including up to four Kh-23 (AS-7 'Kerry') radio-command missiles; up to four Kh-25ML (AS-10 'Karen') laser-guided missiles; up to two Kh-28 (AS-9 'Kyle'), Kh-58 (AS-11 'Kilter'), or Kh-31P (AS-17 'Krypton') anti-radiation missiles; up to three Kh-29L/T (AS-14 'Kedge') laser/TV-guided missiles; up to two Kh-59 'Ovod' (AS-13 'Kingbolt') TV-command guided missiles, or KAB-500KR TV-guided and KAB-500L laser-guided bombs.
Unguided rocket launchers with 55 mm S-5 rockets, 80 mm S-8 rockets, or 120 mm S-13 rockets
Other weapon options include general-purpose bombs, external gun pods, and tactical nuclear bombs.
Two R-60 (AA-8 'Aphid') air-to-air missiles are normally carried for self-defense; upgrade aircraft can carry R-73 (AA-11 'Archer') as well.

MAKS 2007 Su-24


SU-24 Fencer

No comments: