Tuesday, August 14, 2007

KSAL Singapura Temui Menhan

JAKARTA (SINDO) – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Singapura Laksamana Muda Ronnie Tay, kemarin menemui Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono.

Dalam pertemuan itu, Ronnie mengaku tidak membicarakan mengenai perjanjian pertahanan (defence cooperation agreement/DCA) dengan Indonesia. ”Kami tidak mendiskusikan hal itu,”tegas Laksamana Muda Ronnie Tay seusai bertemu Menhan Juwono Sudarsono di Jakarta, kemarin.

Dia mengaku, pertemuantersebuthanya membahas seputar kerja sama antara angkatan laut Singapura dan TNI ALyangsudahberjalanbaik selama ini. Mengenai pembahasan lanjutan area latihan Bravo dalamkerangkaDCA,ujar dia, tetap menunggu keputusan pemerintah kedua negara.

Hal senada diungkapkan Wakil KSAL TNIAL Laksamana Madya Waldi Muradyang. Dia mengatakan, pembahasan tentang area Bravo tetap menunggu keputusan pemerintah tentang DCA.”Kita tidak fokus ke sana, pertemuan ini hanya kunjungan perpisahan karena yang bersangkutan telah selesai menjalankan tugasnya sebagai KSAL,”ungkapnya.

Sementara itu,Kepala Biro Humas Departemen Pertahanan (Dephan) Brigjen TNI Edy Butar Butar mengaku,pertemuan tersebut tidak terkait polemik DCA antar kedua negara. ”Tidak ada fokus pembicaraan tentang DCA.Jadi hanya guyonguyon,” jelas Edy. Diketahui, area Bravo merupakan salah satu lokasi latihan bersama yang akan digunakan angkatan bersenjata Indonesia dan Singapura sesuai yang tertuang dalam DCA.

Lokasi latihan yang terletak di Kepulauan Natuna itu akan dijadikan wilayah latihan militer bagi angkatan udara dan laut Singapura.Sehingga,secara sepihak Singapura merumuskan standar operasional dan administrasi latihan di area itu,tanpa melibatkanIndonesia.

Terhadap sikap Singapura, pemerintah Indonesia menolak kelanjutan pembahasan DCA. Sebab, hal itu bertentangan dengan Pasal 6 DCA yang menyatakan, penetapan operasional dan administrasi di area Bravo harus melibatkan dua pihak, seperti yang berlaku di area Alpha I dan Alpha 2. (ant)