Kontes Robot Perang Kota
LONDON - Departemen Pertahanan Inggris menggelar kontes robot perang kota bertitel "Grand Challenge". Sebanyak 14 tim sudah lolos sebagai finalis dan akan berlaga di kamp latihan militer di Wiltshire selama dua minggu pada Agustus tahun depan.
Menteri pertananan Inggris Lord Drayson menyatakan tantangan kontes adalah menciptakan teknologi yang mampu secara semiotomatis mendeteksi, mengidentifikasi, memantau, dan melaporkan ragarn ancaman fisik dalam sebuah perang kota.
"Operasi di tengah kota saat ini tidak hanya sangat penting, tapi juga semakin sulit dan berbahaya," ujar Drayson.
Mayor Jenderal John Cooper menambahkan. ancaman tidak sebatas persenjataan ringan dan para sniper. "Tapi juga roket-roket antitank, dan semakin canggihnya peledak-peledak rakitan (Improvised Explosive Devices)," katanya.
Total, Drayson menerima 23 proposal dari perusahaan dan institusi riset.
Tapi akhirnya hanya dipilih enam yang akan didanai untuk bersaing di final dan delapan lainnya maju ke final dengan dana sendiri.
Sedangkan Wiltshire dipilih sebagai lokasi kontes karena tempat latihan tentara warisan Perang Dingin itu memiliki model desa di Jerman Timur.
Mike Martin, ketua tim juri, mengatakan robot pemenang tidak harus mampu mengidentifikasi semua target. Contoh, sebuah kendaraan yang dioperasikan dari jauh akan kehilangan poin karena membutuhkan input data dari operatornya.
Sebaliknya, untuk kendaraan yang sepenuhnya otomatis, tinggal diluncurkan, lalu kembali lagi dengan membawa informasi X, Y, Z secara pasti sebagai target. "Yang seperti ini akan mendapat nilai tinggi," kata Martin. BBC
No comments:
Post a Comment