Monday, July 30, 2007

Pesawat Multifungsi Atasi Terbatasnya Dana


Salah satu pesawat TNI AU yang bakal di-scrap: Hawk MK-53 dan F-5 Tiger

KEPALA Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Herman Prayitno mengaku sedang menjajaki pembelian beberapa tipe pesawat multifungsi yang dapat mengganti peran OV-10 Bronco, Hawk MK-53, F-5 Tiger dan pesawat angkut Fokker-27.

Langkah ini ditempuh untuk menyiasati keterbatasan anggaran yang diterima TNI.

"Upaya penjajakan terhadap pesawat multifungsi itu kini sedang di upayakan, termasuk melihat kebeberapa negara dan kita masih lakukan itu," tegas KSAU saat memimpin upacara peringatan 60 tahun hari Bhakti TNI AU di Yogyakarta, kemarin.

Dia mengatakan, keterbatasan anggaran yang dihadapi TNI, memang sangat menyulitkan bagi program pengembangan kekuatan matra udara.

Namun bukan berarti keterbatasan anggaran membuat program pengembangan kekuatan menjadi tidak berjalan.
(Sumber : KILAS/SINDO)

Berita terkait lainnya

Catatan Moderator :
Santer diberitakan sebelum kejadian kecelakaan pesawat OV-10 Bronco, TNI AU memang ingin menscrap pesawat-pesawat Light-Aircraft Training lamanya, salah satunya : OV-10 Bronco, Hawk MK-53 dan F-5 Tiger.
Selain umur pesawat yang sudah tua, maintenance pun menjadi sulit akibat pemberlakuan embargo sebelumnya.

Wajar jika TNI AU berkeinginan menggantikan peran pesawat-pesawat tersebut. Pesawat multifungsi yang diinginkan TNI AU selain bisa dibuat sebagai light-trainer jet juga mampu berperan ganda sebagai kekuatan pemukul/ light fighter jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Ada beberapa kandidat yang kemungkinan dijadikan pilihan buat TNI AU, diantaranya : YAK-130 dari Russia, Aero L-159 dari Ceko, AT-50 dari Korsel, Hondu L-15 dari China ata K-8 dari Pakistan.

Mudah-mudahan TNI AU lebih bijak menentukan pilihannya.



K-8 China/Pakistan


Aero L-159


YAK-130


T-50


Hondu L-15

No comments: