Friday, July 20, 2007

Konsep Desain Kapal Perang Masa Depan US Navy (III)



DD(X) Kapal Perusak USN Masa Depan
Kapal Perusak (Destroyer) modern bagi Angkatan Laut Amerika Serikat (USN) tengah dikembangkan sebagai kapal tempur permukaan masa depan. Sebagai kapal Destroyer multi-misi, pertama kali diperkenalkan oleh Departemen Pertahanan AS pada bulan November 2001 dengan sebutan Program DD21. Kini, program tersebut diberi kode DD(X) dan Northtrop Grummand telah terpilih agen perancang DD(X)

Pihak Northrop Grumman berencana akan menyelesaikan system rancang bangun DD(X) ini berikut 11 unit model pengembangan enjinering (EDM) pada tahun 2005 ini. EDM (Engineering Development Model) ini mencakup system persenjataan, system penggerak kapal, bahan komposit untuk deckhouse, system sonar serta system radar.

Pihak USN mengharapkan program DD(X) akan segera terlaksana dengan lancer dan pada tahun 2013 mereka sudah dapat mengoperasikan delapan sampai 12 unit DD(X). Program DD(X) ini sesungguhnya merupakan program pengganti dari program DD 21 Zumwalt yang arahnya membangun 32 unit kapal perusak baru sebagai pengganti kapal Frigate kelas Oliver Hazard Perry (FFG 7), dan destroyer kelas Spruance (DD 963). Tidak seperti biasanya kapal perang permukaan jenis Destroyer USN yang diperuntukan untuk menghadapi ancaman musuh di laut dalam, DD 21 memiliki misi utama untuk memberikan dukungan serangan kedarat bagi pasukan darat, juga melaksanakan fungsi tradisonalnya untuk misi anti serangan udara, anti kapal permukaan dan anti-kapal selam.

DD(X) akan memiliki hull dengan format yang disebut ‘tumblehome' dimana pada bagian depan kapal bentuknya tidak mengerucut keatas permukaan tetapi kerucut menghadap kearah permukaan air laut (terbalik dari bentuk tradisional). Bentuknya dirancang untuk memperkecil kemampuan deteksi radar lawan (termasuk deteksi infra merah).

Perangkat elektronik data-link (CDL/Common Data-Link) dirancang oleh pihak Harris Corporation yang beroperasi dengan X/Ku-band phased array antenna systems. Sistem antenna multi-beam yang digerakkan secara elektronik akan mampu menghubungkan jaringan sampai dengan delapan terminal CDL.

Menurut rancangannya, DD(X) ini akan memiliki bobot tempur mencapai 12,000 ton dengan kecepatan jelajah yang stabil pada 30 knot. Jumlah awak kapal termasuk awak yang mengoperasikan pesawat helicopter, total sebanyak 95 personil. (Bandingkan dengan Spruance class - 330 personil, dan Oliver Hazar Perry - 200 personil).

Perlengkapan Tempur
Persenjataan: Peluncur rudal vertical (PVLS/Peripheral Vertical Launch System) sebanyak empat sel berada pada parimeter deck. PVLS dikembangkan oleh pihak Raytrheon bersama United Defence dengan kode Mk 57 VLS.

Senjata misil Tactical Tomahawk (Penyempurnaan Tomahawk TLAM), Misil Standard SM-3 dan ESSM (Evolved SeaSparrow Missile) untuk pertahanan udara.

Meriam utama berupa dua pucuk meriam caliber 155mm yang memiliki jarak tembak efektif mencapai 100 mil laut dengan penembakan berkelanjutan untuk 12 butir peluru per-menit dikembangkan oleh pihak United Defence. Meriam ini dikenal dengan sebutan AGS (Advanced Gun System) - awalnya dirancang untuk program DD 21.

Sedangkan untuk pertempuran jarak pendek disediakan meriam caliber 57mm Mk 110 yang dikenal sebagai Ship Close-in Gun System, juga dikembangkan oleh United Defence. United Defence merupakan perusahaan yang mengakuisisi pabrik meriam kapal Swedia, BOFORS.

Radar pencari (VSR/Volume Search Radar) menggunakan system yang beroperasi pada L-band yang terintegrasi dengan radar multi-fungsi AN/SPY-3 dari Raytheon. Radar DD(X) akan mampu melakukan kegiatan surveillance dan tracking. AN/SPY-3 Multi-Function Radar (MFR) merupakan radar X-band active phased-array yang dirancang untuk mendeteksi rudal jelajah anti kapal jenis deteksi rendah, dan mendukung kendali penembakan rudal Standard.

Sonar digunakan untuk menghadapi target bawah air, pada DD(X) menggunakan sonar jenis bow array dan multi-fungsi towed-array yang mampu beroperasi dengan frequensi ganda (high and medium frequency).

DD(X) memiliki dua titik pendaratan pesawat helicopter.
Sistem Propulsi. DD(X) akan menerapkan system propulsi moderen, all-electric drive with an integrated power system (IPS) berdasar pada in-hull permanent magnet synchronous motors (PMM) dengan Advanced Induction Motors (AIM) sebagai backup.

IPS akan memasok tenaga kepada perangkat kapal lainnya seperti perangkat system tempur dan mampu merekonfigurasi kebutuhan pasokan tenaga. Untuk menghasilkan tenaga pada IPS ini dipercayakan kepada Genset gas turbin MT30 36MW dari Rolls-Royce.



Bersambung besok (21/7)

No comments: