Friday, July 20, 2007

Kapal Perang LPD (Landing Platform Dock) TNI-AL


LPD hull nomer 990 telah diluncurkan 12/7/2006. Namun selanjutnya ada perubahan nomer lambung menjadi 972 (KRI Tandjung Dalpele).

Kapal perang Landing Platform Dock atau LPD (juga dikenal sebagai Amphibious Transport Dock) adalah sebuah kapal perang amfibi yang meluncurkan, membawa dan mendaratkan elemen kekuatan darat untuk misi-misi perang gerak cepat.

Kapal-kapal ini umumnya dirancang untuk membawa pasukan ke zona pertempuran lewat laut dan memiliki kemampuan membawa kekuatan udara terbatas (biasanya helikopter).

TNI-AL kini telah memiliki dua kapal LPD (dari 4 yang direncanakan) dalam armadanya, yakni KRI Tanjung Dalpele (972) dan KRI Makassar (590) yang dibuat di Daesun Shipbuildings & Engineering CO. Ltd. Korea Selatan (Korsel). kapal LPD ke 3 dan ke 4 kini tengah dibangun oleh PT.PAL (masih tahap pembangunan), dengan spesifikasi sama seperti yang dibuat Korea.

Berikut karakteristik LPD dari KRI Tanjung Dalpele :

KRI Tanjung Dalpele (972)
KRI Tanjung Dalpele (972) adalah kapal serba guna yang berfungsi sebagai kapal Bantu Angkut Personel (BAP), Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) serta bisa untuk mendaratkan dua heli jenis Super Puma.Kapal ini diklasifikasikan sebagai kapal LPD (Landing Platform Dock).

Nama Dalpele diambil dari sebuah tanjung yang terletak di pulau paling timur gugusan pulau di Provinsi Papua. Nama tanjung tersebut diabadikan sebagai nama KRI karena di tempat itu para sukarelawan yang terdiri atas putra-putri terbaik Indonesia rela mengorbankan jiwa ketika berlangsungnya operasi Komando Trikora untuk membebaskan Irian Barat.

Kapal produksi Korea Selatan ini tiba di Indonesia 21 September 2003. KRI Tanjung Dalpele-972 saat ini dikomandani oleh Letkol Laut (P) Prasetyo dengan 60 orang ABK. Kapal ini memiliki panjang 122 meter dengan berat kosong 11.394 ton

Persenjataan
Kapal ini dilengkapi senjata Meriam Bofors SAK 40 mm L/70 pucuk, dengan kecepatan tembakan 240 rpm, jangkauan maksimum 12,6 km (6,8 mil laut) dan berat amunisi 0,96 kg.

Selain itu ada juga 2 pucuk Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall 20mm , dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan efektif 2 km dan berat hulu ledak 0,24 kg. Kapal ini juga dilengkapi dengan Senapan Mesin 12,7 mm 2 buah.

Kemampuan Angkut
Kapal ini mampu mengankut 14 truk/tank dengan bobot per truk/tank 8 ton, 2 LCU dan 400 prajurit.

Spesifikasi Kapal :

Standard displacement : 7,800ton
Full displacement : 11,394ton
Dimensions : 122m x 22m x 6.7m(Length/Width/Draft)
Crew : 700
Propulsion : CODAD (Combined Diesel and Diesel) - 2 shafts
STX-MAN B&W 8L28/32A diesel engine X 2
Speed : Maximum 15.72kt

Kesepakatan pembuatan kapal ini ditandatangani December 2004, awalnya pemesanan dilakukan untuk 3 LPD dan 1 command ship (MoA). Namun keputusan terakhir 2 unit akan dibangun Galangan Kapal Daesun di Busan, 2 lagi di bangun galangan kapal PT. PAL di Indonesia dibawah petunjuk teknis Daesun.

No comments: