Friday, July 29, 2011

Kemhan Dan DPR Sepakat Alokasikan APBN-P 2011 Untuk Belanja Alutsista Dalam Negeri

JAKARTA - Dalam rangka mendukung pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri, Kementerian Pertahanan bersama DPR telah menyepakati bahwa anggaran belanja negara khususnya untuk APBN-P 2011 yang dialokasi untuk pengadaan Alutistsa TNI untuk memenuhi Minimum Essential Force (MEF), nantinya akan dipergunakan melalui pengadaan dalam negeri.

Demikian dikatakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin selaku Sekretaris Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) saat memberikan pengarahan tentang optimalisasi penggunaan anggaran APBN-P produksi dalam negeri kepada perusahaan industri pertahanan dalam negeri baik Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) maupun Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), Jumat (29/7) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Selain dari BUMNIP dan BUMS, hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat dari Kemhan, Kemenkeu serta Tim Asistensi KKIP. Hadir pula Tim Konsultasi KP3B. Tim KP3B terdiri dari pejabat Inspektorat Kemhan dan TNI, BPKP, LKPP dan Monitoring KPK.

Wamenhan lebih lanjut menjelaskan, Kementerian Pertahanan pada tanggal 21 Juli 2011 melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI, dimana dalam rapat tersebut telah disetujui alokasi perubahan anggaran perubahan untuk MEF dibelakukan untuk industri pertahanan dalam negeri.

Menurut Wamenhan, hal tersebut sangat menggembirakan bagi semua pihak, tahun 2011 pada APBN-2011 difokuskan MEF-nya itu untuk membeli dari dalam negeri. Karena sudah menjadi suatu komitmen bersama, tentunya hal tersebut akan menjadi peluang sekaligus tantangan bagi industri pertahanan dalam negeri baik BUMNIP maupun BUMS selaku produsen.

Menghadapi peluang dan tantangan tersebut, lebih lanjut Wamenhan meminta kepada BUMNIP dan BUMS, pertama untuk meningkatkan kualitas manajerial (infratruktur, manajemen dan SDM), kedua tertib administrasi, prosedural dan sesuai mekanisme, dan ketiga memenuhi ketiga kriteria pengadaan (harga, kualitas dan waktu).

Selain menjelaskan tentang optimalisasi penggunaan anggaran APBN-P 2011 untuk memenuhi MEF melalui pembelian dalam negeri, dalam kesempatan tersebut Wamenhan selaku Sekretaris KKIP juga menjelaskan tentang skema optimalisasi industri pertahanan dalam rangka revitalisasi industri pertahanan dalam negeri.

Skema optimalisasi tersebut meliputi beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah yang mengarah kepada keberpihakan pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri antara lain kebijakan pengadaan Alutsista yang memprioritaskan produksi dalam negeri, pembentukan KKIP dan penyusunan Rancangan Undang – Undang Revitalisasi Industri Pertahanan.

Sumber : DMC

Pemerintah Optimalkan Kapal Cepat Rudal



JAKARTA - Pemerintah akan mengoptimalkan pengadaan Kapal Cepat Rudal (KCR) untuk pengamanan laut RI wilayah Barat. Hal ini merupakan salah satu upaya pemenuhan kekuatan pokok militer yang diagendakan hingga 2024.

"KCR ini lebih adaptable untuk wilayah barat karena lautnya dangkal. Untuk wilayah timur diutamakan kapal-kapal besar karena disamping lautnya dalam, ombak besar, juga ancaman yang harus dihadapi,"kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai silaturahmi dengan para pemimpin media massa di Kementerian Pertahanan di Jakarta, Rabu malam (27/7).

Dikatakan Menhan, pemerintah menargetkan 10 KCR dalam 5 tahun ke depan. Hal ini karena produksinya bisa dikerjakan di dalam negeri melalui PT.PAL

Menhan menambahkan, untuk memperkuat armada pertahanan laut wilayah timur, pemerintah juga akan membangun kapal sekelas fregat yakni Kapal Patroli Kawal Rudal (PKR). "Kami percayakan pada PT PAL. Harapannya nanti bisa dikerjakan PT.PAL secara menyeluruh. Sekarang baru 40-50 persen local contentnya,"katanya.

Dalam 5 tahun ke depan, pemerintah juga akan membangun kapal selam untuk pengamanan wilayah laut Indonesia. Pembangunan kapal selam ini rencananya akan dilakukan melalui join production agar terjadi transfer technology.

Kapal Cepat Rudal adalah kapal patroli berukuran 70 meter. Selain dilengkapi senjata, kapal ini juga dilengkapi rudal sesuai namanya.

Sumber : JURNAS

Pameran Kepolisian Jawa Timur 2011

SURABAYA - Seorang perempuan mencoba perlengkapan tempur dan senjata api M16 Modifikasi yang dimiliki Satuan Brimob Polda Jatim, saat East Java Police Expo 2011, di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (27/7). Pameran yang digelar oleh Polda Jatim tersebut, bertujuan untuk lebih dekat kepada masyarakat. FOTO ANTARA/Eric Ireng/ed/ama/11


Wednesday, July 27, 2011

Kasal Terima Penghargaan "Legiun Of Merit" Dari US Navy

JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno menerima penghargaan dari Pemerintah Amerika Serikat berupa medali “Legiun of Merit Medal” yang disematkan oleh Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana Gary Roughead mewakili Pemerintah Amerika Serikat, di lapangan Navy Yard Pangkalan Angkatan Laut AS, Washington DC, Kamis (21/7) lalu.

Penghargaan berupa medali “Legiun of Merit Medal” diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat kepada Kasal Laksamana TNI Soeparno karena jasa dan pemikirannya dalam upaya peningkatan hubungan Angkatan Laut kedua negara, sekaligus dinilai berhasil dalam memajukan TNI AL serta pengabdiannya yang luar biasa kepada bangsa dan negara.

Upacara penyematan medali “Legiun of Merit Medal” digelar secara khusus di lapangan Navy Yard dalam rangka menyambut kehadiran Kasal. Dalam upacara khas Angkatan Laut Amerika tersebut, Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana Gary Roughead bertindak selaku inspektur upacara. Dengan pakaian PDU-III putih Kasal menerima penyematan medali tersebut disaksikan pasukan upacara para prajurit Angkatan Laut Amerika Serikat, para pejabat militer dan undangan lainnya.


Fregat KRI Oswald Siahaan-354 saat melakukan uji penembakan rudal Yakhont

“Legiun of Merit Medal” merupakan medali penghargaan militer bergengsi dari Pemerintah Amerika Serikat yang diberikan kepada personel militer Amerika Serikat atau tokoh militer dan politik negara-negara lain di luar Amerika Serikat yang dinilai berjasa dan berprestasi. Medali ini ditetapkan berdasarkan Undang-undang Kongres AS pada 20 Juli 1942.

Sementara itu, dalam sambutannya inspektur upacara Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana Gary Roughead mengungkapkan, bahwa Laksamana TNI Soeparno selaku pemimpin TNI AL telah berhasil memajukan hubungan yang semakin harmonis antara Angkatan Laut Amerika Serikat dan Indonesia, meningkatkan kemampuan TNI AL, serta sukses dalam pembebasan sandera di Somalia. “Dibawah kepemimpinan Laksamana TNI Soeparno, TNI AL telah berhasil membebaskan sandera atas pembajakan kapal KM Sinar Kudus di Somalia dengan menewaskan 4 pembajak,” katanya.

Laksamana Gary Roughead juga menilai Angkatan Laut Indonesia baru-baru ini telah berhasil menggelar latihan gabungan terbesar Angkatan Lautnya dengan melibatkan lebih dari 14 kapal, kapal selam, dan helikopter, serta sukses melakukan peluncuran rudal anti kapal permukaan Yakhont dan Exocet serta penembakan Torpedo SUT dari kapal selam. “Kemampuan, profesionalisme, dan keselamatan saat latihan tersebut menunjukkan kemampuan kelas dunia dari Angkatan Laut Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, menurut Gary Roughead , dengan dilaksanakannya kembali Latihan Bersama CARAT antara kedua Angkatan Laut pada bulan Juni 2011 lalu yang sukses telah membuka pintu untuk keterlibatan kerja sama lebih lanjut antara TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat. Gary Roughead juga menilai, di bawah konsep MEF (Minimum Essential Force) dari Kementerian Pertahanan RI, TNI AL dinilai telah berhasil dalam penataan kinerjanya sehingga operasi lebih efisien, serta mendorong peningkatan kemampuan TNI AL dalam kesiapan, kemampuan, keunggulan dan modernisasi.

Sumber : POSKOTA.CO.ID

Tuesday, July 26, 2011

Menhan Singapura Kunjungi Komplek Latihan PMPP

BOGOR – Usai melakukan kunjungan kehormatan ke Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan Singapura, Dr. Ng Eng Hang dengan didampingi Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, Selasa (26/7) mengunjungi kompleks Four In One Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI yang berada di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Peninjauan Menhan Singapura ke kompleks PMPP TNI tersebut merupakan rangkaian kerjanya ke Indonesia selama dua hari untuk mempererat kerjasama pertahanan kedua negara. Dijadwalkan Menhan Singapura dengan delegasinya juga akan melakukan kunjungan kehormatan ke Wakil Presiden RI, Boediono.

Sumber : DMC

Upacara Penerimaan Medali Perdamaian Indobatt UNIFIL

LEBANON - Prajurit Sector East Military Police Unit (SEMPU) mengikuti upacara defile penerimaan medali perdamaian (Medal Parade) PBB pada hari Kamis (21/7) di lapangan Sudirman, Naqoura HQ.

Medali perdamaian tersebut diberikan inspektur upacara Mayor Jenderal Alberto Asarta Cuevas kepada perwakilan kontingen Wadan SEMPU Mayor Pom Bambang Hasanudin, selanjutnya diadakan penyematan medali kepada seluruh peserta upacara yang dilakukan beberapa pejabat UNIFIL.

Selesai upacara, acara dilanjutkan dengan penampilan demontrasi kemampuan bela diri Taekwondo, Karate, Wushu, dan Pencak Silat Merpati Putih. Asarta Cuevas tampak sangat terkesan dengan demontrasi Pencak Silat Merpati Putih yang mampu mematahkan besi dengan menggunakan jari. Demontrasi terakhir adalah demonstrasi kolone senapan yang seluruh pelakunya adalah prajurit SEMPU dipimpin oleh Lettu Cpm Shindu Dharmawan. Seperti halnya demonstrasi yang lain, demontrasi kolone senapan ini pun mendapatkan aplaus yang cukup meriah dari para undangan.

Sumber : PUSPEN TNI









Monday, July 25, 2011

TOS-1, Sistem Peluncur Roket Multilaras Rusia



Video :

Ranpur Amfibi Pengangkut Pasukan Buatan Rusia, BMP-3

Pemerintah Segera Lengkapi Skuadron Sukhoi & F-16


Komandan Skadron Udara 15, Mayor Pnb M. Satrio Utomo memberikan penjelasan kondisi terkini pesawat F-16 dan Hawk Mk-53 yang akan digantikan pesawat T-50 Golden Eagle kepada Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Menristek Suharna Surapranata di Shelter Skadron Udara 15, Minggu (24/7). (Foto: Pentak Lanud Iswahjudi).

MADIUN - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan bahwa pemerintah segera melengkapi Skuadron Sukhoi dan F-16 yang sekarang dimiliki TNI AU.

"Kami sudah anggarkan dari APBN untuk pengadaan alutsista dengan penambahan jumlah pesawat guna menggenapi Skuadron Sukhoi dan F-16 yang telah ada saat ini," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro saat kunjungan kerja ke PT Industri Kereta Api (PT INKA) di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (24/7).

Menurut dia, pelengkapan pendukung satu Skuadron Sukhoi dan F-16 yang saat ini masih minim akan segera dilengkapi. Diupayakan juga untuk tambahan unit pesawat Sukhoi hingga satu skuadron (16-18 pesawat), demikian juga dengan pesawat F-16.

"Untuk F-16 akan dihitung terlebih dahulu berapa jumlah idealnya untuk bisa menjadi satu skuadron penuh. Bahkan kalau memungkinkan akan dilengkapi hingga menjadi dua skuadron penuh," kata Menhan.

Adapun untuk penempatannya hanya masalah teknis saja. Hal ini masih dibicarakan lebih lanjut dengan melibatkan KASAU dan pihak terkait lainnya. Selain melengkapi Skuadron Sukhoi dan F-16, Kementerian Pertahanan juga akan melakukan pembelian suku cadang dan persenjataan pesawat tersebut.

"Kami sudah meninjau kondisi di sejumlah Lanud TNI AU termasuk yang di Iswahjudi Magetan. Hasilnya memang diperlukan pembelian suku cadang segera agar pesawat kita bisa terbang lagi. Pemerintah juga dijadwalkan akan membeli pesawat baru untuk menggantikan Skuadron Hawk MK53," tutur Purnomo Yusgiantoro.

Lanud TNI AU Iswahjudi Magetan saat ini memiliki tiga skuadron udara. Ketiga Skuadron tersebut terdiri dari satu skuadron pesawat tempur F-16, satu skuadron pesawat tempur F-5 dan satu skuadron pesawat Hawk MK-53 yang akan diganti dengan pesawat latih tempur T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan.

"Secara umum, jumlah pesawat tempur di skuadron Lanud TNI AU Iswahjudi Magetan sudah termasuk ideal," ujar Kepala Pentak Lanud TNI AU Iswahjudi, Magetan, Mayor Sus Sutrisno.

Selain Menteri Pertahanan, terdapat tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu II lainnya yang melakukan kunjungan kerja ke PT INKA. Mereka adalah, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Keempatnya juga didampingi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Sumber : ANTARA

Saturday, July 23, 2011

60 Prajurit Marinir Dilantik Sebagai Pengawak Tank Amfibi BMP-3F

SURABAYA - Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington menutup Kepelatihan Dalam Negeri Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir di lapangan apel Karangpilang Surabaya, Jumat (22/7).

Kegiatan Kepelatihan Dalam Negeri Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir di ikuti oleh 60 personel terdiri dari 24 personel Resimen Kavaleri-1 Mar, 30 personel Resimen Kavaleri-2 Mar, 2 personel Denhar Lanmar Surabaya dan 4 personel dari Pusdikkav Kodikmar yang dilaksanakan selama 4 bulan.

Komandan Pasmar-1 dalam amanatnya mengatakan kesiapan alutsista Korps Marinir harus didukung dengan kesiapan prajurit dalam mengawaki alutsista tersebut. Kesiapan ini telah ditunjukkan oleh jajaran Korps Marinir yakni dengan mengadakan program Kepelatihan Dalam Negeri Tank BMP-3F Korps Marinir yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, pendalaman serta penguasaan tentang teknis pengoperasian dan karakteristik seluruh komponen material Tank Amphibi BMP-3F.

Lebih lanjut, melalui kepelatihan ini pula, awak kendaraan tempur BPM-3F diharapkan dapat lebih menguasai tentang kemampuan dan keunggulan kendaraan tersebut yaitu kemampuan daya tembak, keunggulan sistem kendali senjata (SKS), kemampuan daya amphibi, serta kemampuan daya kejut yang tinggi sehingga diharapkan keluaran/output dari pelatihan awak Ranpur ini akan menjadi kebanggaan kesatuan Korps Marinir serta menjadi kader bagi penerus selanjutnya, tegas Komandan Pasmar-1.



Dalam penutupan Kepelatihan Dalam Negeri Tank BMP-3F ini, Delegasi Angkatan Bersenjata Rusia Letnan Jenderal Alexander Ilin menyerahkan langsung sertifikat kepelatihan sekaligus melantik ke-60 prajurit sebagai pengawak pertama Tank BPM-3F Korps Marinir yang dibeli Indonesia dari Rusia melalui perusahaan negara itu, Rosoboronexport, tahun lalu.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir F. Saud Tambatua, Danlanmar Surabaya Kolonel Marinir Yuliandar TD, Dankolatmar Kolonel Marinir Widodo DP, Danpusdikkav Kolonel Marinir Lasmono, para Asisten Kaspasmar-1, Dankolak/Satlak Pasmar-1, para Instruktur dari Rusia, serta pejabat di lingkungan Korps Marinir.

Sumber : DISPEN MARINIR

Friday, July 22, 2011

TNI Dapat Tambahan Dana US$153 Juta Untuk Pembelian Alutsista

MAGELANG - TNI akan mendapatkan tambahan dana melalui anggaran perubahan 2011 sebesar Rp2,4 triliun. Dan sekitar Rp1,3 triliun (US$ 153 juta) diantaranya bakal digunakan untuk pembelian alutsista.

Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono di Magelang, Jumat (22/7), mengatakan, "Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian persenjataan buatan dalam negeri dari PT Pindad, PT Koja Bahari dan PT PAL."

"Informasi terakhir yang kami dengar, akan dapat tambahan untuk 2011 sebanyak Rp11 triliun, namun karena keuangan negara belum memungkinkan, kelihatannya hanya akan turun Rp2,4 triliun," katanya.

Ia mengatakan hal tersebut usai upacara Prasetya Perwira Prajurit Karier TNI Tahun Anggaran 2011 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer Magelang.

Pada kesempatan tersebut sebanyak 210 orang, terdiri atas Angkatan Darat 110, Angkatan Laut 43, dan Angkatan Udara 55 orang dilantik sebagai perwira TNI. Dari jumlah tersebut, 39 di antaranya merupakan perwira perempuan.

Ia mengatakan, mulai tahun 2011 lulusan Akmil, AAU dan AAL diberi gelar kesarjanaan yakni sarjana Sains Terapanan Pertahanan. Para lulusan setara dengan D4 atau S1.

Sumber : ANTARA

Dua KRI TNI AL Ikuti Latihan Bersama di Thailand

KEPULAUAN RIAU - Dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yaitu KRI Diponegoro-365 dan KRI Tongkol-813 bertolak menuju Thailand dari dermaga Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) Mentigi Pulau Bintan Kepri Jum’at (21/7). KRI Diponegoro yang dikomandani Letkol Laut (P) Antonius Widyoutomo dan KRI Tongkol di Komandani Mayor Laut (P) Bimo Adji akan melaksanakan Latihan Bersama(Latma) dengan Angkatan Laut (AL) Negeri Gajah Putih Royal Thailand Navy (RTN).

Kedua kapal perang yang berada di jajaran Koarmatim itu melaksanakan perjalanan Lintas Laut (Linla) dari Tanjung Uban menuju Pangkalan Angkatan Laut RTN yang berada di Sattahip Naval Base Thailand dengan memakan waktu selama kurang lebih dua hari. Seluruh prajurit KRI telah menyiapkan fisik dan mental, kemampuan dan profesionalisme sesuai tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing dengan berlatih secara rutin sebelum berangkat menuju daerah latihan yang sesungguhnya.

Sumber : DISPENAL


Kemhan Dorong Produksi Kapal Perang Dari Dalam Negeri

BATAM - Kementerian Pertahanan akan mendorong peningkatan produksi kapal perang dalam negeri sesuai dengan kebijakan pemerintah dan kebutuhan TNI AL sebagai penggunanya.

"Kapal perang produksi dalam negeri besar manfaatnya, kami akan terus mendorong produksi dalam negeri sesuai dengan anggaran yang tersedia," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Batam, Kamis (21/7).

Menurut dia, di Indonesia ada tiga daerah yang menjadi pusat pembuatan kapal perang TNI AL, yaitu Batam, Surabaya, dan Jakarta.

"Saat ini TNI AL masih membutuhkan tambahan kapal perang untuk memperkuat pertahanan laut Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan Kapal Cepat Rudal 40 meter (KCR-40), buatan putera-puteri Indonesia yang akan digunakan untuk mengamankan perairan Indonesia bagian barat, di Batam, 25 April 2011.

Menteri mengatakan kapal KCR-40 KRI Clurit-641 merupakan kebanggaan karena dirancang dan dibangun anak bangsa yang bekerja di PT Palindo Marine, Batam.

Peluncuran KRI Clurit, kata dia, merupakan jawaban atas rasa tanggung jawab menjaga laut NKRI yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang tinggi.


Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin di Pulau Nipah, batam

Apalagi, kata dia, selain memiliki kandungan SDA yang tinggi banyak alur perairan NKRI menjadi alur perdagangan internasional.

"Ini sebagai mile stone menuju kemandirian industri pertahanan," kata Menteri.

Ia mengatakan produksi alutsista tidak akan berhenti pada KCR. Pemerintah akan terus melengkapi persenjataan TNI dengan beberapa kapal lain. Selanjutnya, akan dibuat kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) dan Kapal Selam.

TNI AL, kata Menteri, membutuhkan kapal yang kuat hingga mampu hadir dan mengamankan perairan di laut jauh.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan TNI AL memesan dua KCR-40, dan berencana memesan 20 kapal lagi dengan jenis yang berbeda.

KCR-40 akan beroperasi di Indonesia bagian barat, disesuaikan dengan kondisi geografis yang dikelilingi pulau-pulau dan selat.

Sumber : ANTARA

Tuesday, July 19, 2011

PT DI Tengah Kerjakan Heli Super Puma Korean Coast Guard



BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) tengah mengerjakan pesanan helikopter Super Puma pesanan pasukan penjaga pantai Korea Selatan senilai US$90 juta (Rp767,52 miliar). Perusahaan plat merah itu juga mengerjakan helikopter untuk Angkatan Laut senilai US$70 juta (Rp596,96 miliar).

"Kami juga tengah mengerjakan helikopter untuk Angkatan Udara," ujar Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso kepada VIVAnews.com

Selain pesanan itu, PT DI juga tengah mengerjakan pesanan komponen Airbus 320 setiap bulannya. Perseroan optimis pesanan komponen itu akan naik 50 persen pada 2015. "Tahun depan diminta naik 20 persen dan mungkin 2015 naik 50 persen dari kapasitas yang sekarang", ujar Budi

Pendapatan PT DI sendiri tahun ini diperkirakan Rp1,6 triliun yang berasal dari penjualan komponen dan pesanan helikopter. Ia menargetkan pendapatan tahun depan dapat mencapai Rp2 triliun. "Sesudah Rp2 triliun baru kami bisa bernafas," tambah Budi.

PT DI sendiri dilingkupi permasalahan modal yang kurang, sehingga tak berani mencari order pesanan. Untuk itu perseroan sangat mengharapkan adanya penyertaan modal negara (PMN). Pemerintah dan Komisi VI telah membahas pemberian PMN sebesar Rp3,9 triliun namun persetujuan belum diketuk palu.

Sumber : VIVANEWS.COM

TNI AD komitmen Gunakan Produk Alutsista Dalam Negeri



BANDUNG - TNI AD menyatakan mendukung dan akan berkomitmen untuk menggunakan produk dalam negeri untuk alutsista sesuai arahan dan instruksi Presiden RI. Namun ia pun meminta agar industri pertahanan dalam negeri seperti PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia dan PT LEN dapat meningkatkan kualitas produknya agar sesuai dengan kebutuhan TNI AD.

"Jadi pokoknya, apa yang bisa kita buat, harus digunakan sendiri. Tetapi untuk produk dalam negeri juga harus meningkatkan kualitas sesuai dengan yang kita butuhkan. Ya kita bersama-sama penyempurnaan sambil berjalan," ujar KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo saat ditemui usai Upacara Prasetya Perwira Diktukpa TNI AD di Lapangan Wiradhika Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Senin (18/7).

Ia mengatakan, peremajaan alutsista memang diperlukan, namun juga harus diikuti dengan peningkatan kualitas SDM para perwira dan anggota lainnya.

"Modernisasi tetap kita lakukan, makanya SDM kita siapkan. Kalau ada yang bertanya pada saya mana yang lebih didulukan, dua-duanya seiring sejalan. Manusianya harus disiapkan, peralatan harus ditingkatkan," katanya.

Ia mencontohkan, penggunaan beberapa peralatan di TNI AD sebagian telah menggunakan produk dalam negeri.

"Untuk senjata ringan, kalau dari Pindad sudah memenuhi persyaratan, ya kami akan pakai yang dari Pindad. Karena terus terang saja, senjata dari pindad itu dipakai untuk pertandingan di 10 negara Asean, dia juara loh. Bahkan negara-negara Asean dan negara tetangga lainnya ingin membeli produk pindad. Jadi mengapa orang lain menggunakan kita tidak. Dan kita harus bangga kalau itu kualitasnya memenuhi syarat," tuturnya.

Bahkan untuk kebutuhan panser, TNI AD pun rencananya akan mengganti seluruh panser yang ada dengan produk PT Pindad.

"Sekarang kita gunakan Panser Anoa, itu secara total nanti panser lama akan kita ganti. Sekarang masih sebagian dari luar. Karena kan anggarannya juga terbatas, jadi bertahap," akunya.

Sumber : BANDUNG.DETIK.COM

Monday, July 18, 2011

KRI Banjarmasin-592 Tiba di Tanjung Priok

JAKARTA - Setelah mengikuti Brunei International Fleet Review 2011 dan Brunei International Defence Exibition (BRIDEX 2011) sejak 27 juni lalu akhirnya KRI Banjarmasin-592 tiba di Tanjung Priok Jakarta Utara tanah air, pada Jumat (15/7). Selain KRI Banjarmasin Indonesia hadir pula KRI Lemadang-632 yang turut serta pada Fleet Review 2011 yang dilaksanakan pada 6-9 Juli lalu.

Brunei International Fleet Review merupakan ajang dimana kapal angkatan laut dari 13 negara yang terlibat melakukan parade kapal perang, selain itu juga melaksanakan open ship, serta kirab kota oleh personel dari 13 negara yang terlibat di taman SOAS Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam. Indonesia sendiri melibatkan 185 personel dari KRI Banjarmasin- 592 dan KRI Lemadang-632.

Sumber : POSKOTA.CO.ID


Friday, July 15, 2011

Sistem Pertahanan Perlu Diselaraskan Perkembangan

JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan bahwa sistem pertahanan negara yang ada perlu diselaraskan dengan perkembangan sistem pola pertahanan masa kini.

"Presiden selaku Panglima Tertinggi mengarahkan kita semua (TNI) untuk menyelaraskan doktrin TNI dengan perkembangan saat ini," kata Agus usai upacara penutupan latihan Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Bersenjata Singapura (Singapore Armed Forces/SAF) dalam penanggulangan bencana alam dan pemberian bantuan kemanusiaan "ASEAN Humanitarian Assistance Disaster Relief Exercise" 2011 di Markas Komando Divisi Infanteri-1/Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/7).

Menurut dia, kebijakan strategi pertahanan dan kebijakan umum pertahanan di setiap angkatan, baik Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut perlu diselaraskan karena strategi dan sistem pertahanan perlu mengikuti perkembangan di masa kini.

"Sistem pertahanan yang ada sudah berubah, sehingga yang lama perlu direvisi," kata Agus menanggapi arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar TNI menyesuaikan diri dengan perkembangan sistem pola pertahanan yang ada saat ini.

Presiden SBY sebelumnya mengajak jajaran TNI untuk terus menyesuaikan diri dengan perkembangan sistem pola pertahanan sehingga selalu siap menghadapi ancaman terhadap kedaulatan RI.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam pembekalan kepada perwira tinggi TNI dan perwira menengah setingkat kolonel di Gedung Abdul Haris Nasution, Kompleks Akademi Militer Magelang, Rabu (13/7).

"Doktrin TNI dan pelaksanaan di jajaran Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Darat meski terus dikembangkan, namun dengan perkembangan di masa kini, keseluruhan perangkat doktrin perlu dimutakhirkan, agar bisa ikuti perkembangan jaman, sehingga TNI siap jawab dan hadapi ancaman," tegas Presiden.

Kepala Negara yang didampingi oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan perlunya pembahasan bersama tentang doktrin pertahanan termasuk juga implementasinya di lapangan seperti pemahaman anggota TNI, pola latihan dan juga alutsista yang tersedia.

"Mutakhirkan dan rumuskan kembali doktrin dari sisi "how to defend" dan "how to fight". Implementasi harus kita pikirkan bersma-sama," katanya.

Ia menambahkan,"jadikan rujukan dalam pengembangan organisasi, gelar kekuatan, modernisasi alutsista, pendidikan dan pelatihan serta kesiagaan."

Kepala Negara menilai pentingnya doktrin karena kaitannya dengan strategi militer khususnya dalam mempertahankan dan mengamankan kedaulatan negara.

"Doktrin TNI dan angkatan semua penting karena masih menjadi rujukan dalam "military campaign" dan "military operation"," kata Presiden Yudhoyono.

Presiden menambahkan,"apa yang saya lihat, rasakan, ketahui, hampir tujuh tahun menjalankan program pemerintahan, pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista yang kita lakukan sering tidak terkoordinasi dengan baik dan kurang mengalir dari strategi pertahanan dan doktrin yang dianut, ini yang saya harapkan kita bisa perbaiki bersama."

Sumber : ANTARA

Thursday, July 14, 2011

Video Uji Tembak Roket R-Han

BATURAJA - Video Ujicoba Roket R-Han Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan (Balitbang Kemhan) di Baturaja pada November 2010.

Wednesday, July 13, 2011

Modernisasi Alutsista Dilakukan Bertahap



YOGYAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pembenahan dan modernisasi alutsista dilakukan secara bertahap sehingga dapat memenuhi standar kebutuhan pokok minimum.

Kepala Negara menyampaikan hal itu dalam pembekalan kepada calon perwira remaja TNI 2011 di Akademi Angkatan Udara Maguwo Yogyakarta, Selasa (12/7) malam.

"Tiga tahun terakhir kita lakukan penambahan anggaran pertahanan yang signifikan untuk mengganti alutsista yang sudah saatnya diperbaharui. Karena itu kalian harus ketahui, kita tengah lakukan modernisasi," kata Presiden yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dalam acara tersebut.

Kepala Negara mengatakan, imbas dari krisis ekonomi yang terjadi pada 1997 membuat selama hampir beberapa tahun tidak dilakukan modernisasi alutsista TNI karena anggaran yang terbatas dan juga diutamakannya anggaran bagi sektor-sektor yang terkait langsung dengan perekonomian rakyat.

Seiring dengan peningkatan kemampuan ekonomi nasional, kata Presiden, maka selama tiga tahun terakhir pemerintah meningkatkan anggaran pertahanan yang salah satunya dialokasikan bagi pembaruan persenjataan TNI dari setiap matra.

"Semua penting, perang modern, bahkan kekuatan udara tidak boleh diremehkan, kekuatan laut penting dan matra darat miliki porsi yang menentukan dalam sebuah peperangan. Kita akan kembangkan secara pararel sehingga tiga angkatan miliki kemampuan yang makin tinggi sehingga bila ada perang maka kita siap," kata Presiden Yudhoyono.

Modernisasi senjata, katanya, tidak akan bergantung pada produksi luar negeri, namun kita juga mendorong penggunaan produk alat pertahanan dalam negeri.

"Kita tidak boleh bergantung industri negara lain, kita harus cukupi, itu kebijakan nasional. APBN Rp.1200 triliun terbagi habis membangun negeri ini, sektor pembangunan, 33 provinsi, yang tentunya perlu alokasi yang adil dan tepat, dalam konteks itu, karena 10 tahun tidak dimodernisasi maka pembaharuan alutsista akan dilakukan tanpa timbulkan masalah di sektor lain," tegasnya.

Presiden dijadwalkan akan menyampaikan pandangan tentang sejumlah hal termasuk modernisasi alutsista dengan para perwira tinggi TNI di Akademi Militer Magelang pada Rabu (13/7).

"Besok (Rabu-red) saya akan bicara dengan pimpinan kalian khusus bahas doktrin TNI, pertahanan sejalan dengan minimum essential force. Besok kita akan banyak bicara modernisasi sistem persenjataan dan menjadi tentara yang profesional dan modern," tegasnya dihadapan 635 calon perwira remaja TNI 2011 dari tiga angkatan.

Presiden saat memberikan pengarahan didampingi oleh Panglima TNI, Kapolri, tiga kepala staf angkatan, Menko Polhukam, Menko Perekonomian, Menkeu, Menteri BUMN, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Mensesneg, Seskab dan sejumlah pejabat lainnya.

Sumber : ANTARA

Monday, July 11, 2011

Simulasi Pengamanan Presiden di Yogyakarta

YOGYAKARTA - Seorang anggota Paspampres (tengah) mengarahkan sejumlah anggota TNI ketika melakukan simulasi pengamanan kedatangan Presiden di Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Senin (11/7). Simulasi tersebut merupakan prosedur tetap selalu dilakukan beberapa hari menjelang kedatangan Presiden. FOTO ANTARA/Regina Safri/Koz/Spt/11.


KRI Frans Kaisiepo-368 Tiba di Kolinlamil Jakarta

JAKARTA - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 tiba di Kolinlamil Jakarta, Senin, setelah menjalankan misi perdamaian PBB dalam Satuan Tugas Maritim UNIFIL di Lebanon. Setelah menjalankan misi selama kurang lebih delapan bulan, KRI Frans Kaisiepo-368 dengan sandi Konga XXVIII-B/UNIFIL, tiba di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) disambut Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.


Indonesia Berangkatkan Tim Engineering KF-X


Pembekalan tim engineering KF-X

JAKARTA - Indonesia memberangkatkan tim "engineering" pesawat tempur KF-X Korea Selatan, sebagai rangkaian pembuatan pesawat tempur tersebut oleh kedua negara. Sebelumnya, tim yang terdiri atas personel TNI AU, Kementerian Pertahanan, ITB dan PT DI, akan menerima pengarahan dari Menteri Pertahanan Purnomo Yugiantoro di Jakarta, Senin (11/7).

Sekjen Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Erris Heriyanto mengatakan kesepakatan pengembangan bersama pesawat tempur KFX disepakati kedua negara pada 15 Juli 2010 di Seoul, Korsel. Pesawat jet tempur KFX sendiri sebetulnya merupakan proyek lama AU Korea (ROKAF) yang baru terlaksana sekarang. Proyek ini digagas Presiden Korea Kim Dae Jung pada bulan Maret 2001 untuk menggantikan pesawat seperti F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger.

Dibandingkan F-16, KFX diproyeksi memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistim avionik yang lebih baik serta kemampuan anti radar (stealth). Erris mengatakan, Indonesia berupaya memenuhi kebutuhan alutsista secara mandiri, termasuk dalam pengembangan pesawat tempur. Karena itu, Indonesia sepakat untuk bekerja sama dengan Korsel, katanya, menambahkan.

Dalam kesepakatan itu, kedua pihak menyepakati 80 persen pembiayaan ditanggung negara mitra dan 20 persen ditanggung Indonesia. Erris menambahkan, kerja sama pengembangan pesawat tempur generasi 4.5 itu dilakukan dalam tiga tahapan yakni pengembangan teknologi sepanjang 2011-2012, tahap "engineering and manufacturing" dan tahap ketiga adalah produksi.

"Pada tahap `engineering and manufacturing` akan dihasilkan lima prototipe pesawat. Dari lima unit itu diharapkan satu prototipe bisa dihasilkan Indonesia," katanya.

Erris menambahkan, kedua negara sepakat untuk menghasilkan 150 hingga 200 unit KFX dimana dari jumlah itu, Indonesia mendapat 50 unit KFX. "Jumlah 50 unit itu memenuhi kebutuhan tiga skuadron udara tempur," katanya menambahkan.

Sumber : ANTARA

Presiden SBY Tinjau Kompleks Pusat Misi Pasukan Pemelihara Perdamaian



BOGOR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Bambang Yudhoyono, Sabtu (9/7) mengunjungi kompleks Four In One Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI yang berada di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Kunjungan Presiden SBY ini dilaksanakan dalam rangka meninjau secara langsung perkembangan pembangunan proyek khusus pusat pendidikan dan pelatihan bagi pasukan TNI yang akan diberangkatkan ke Luar Negeri sebagai pasukan perdamaian.

Dalam kunjungannya, Presiden SBY memberikan nama baru untuk kompleks PMPP TNI menjadi Indonesia Peace and Security Center (IPSC). Selain itu Presiden SBY juga berharap bahwa nantinya kompleks IPSC yang berada di kawasan Canti Dharma ini difungsikan menjadi pusat pendidikan, pelatihan, kerjasama internasional serta dapat dijadikan kawasan wisata.

Pada kesempatan tersebut Presiden SBY dan rombongan juga mendengarkan paparan dari Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin terkait proses awal hingga perkembangan sementara pembangunan proyek sarana dan prasarana proyek bersama Kementerian Pertahanan bersama Markas Besar TNI tersebut.

Selain itu para rombongan juga berkenan meninjau lapangan dari kompleks PMPP TNI ini, antara lain beberapa titik pembangunan seperti aula, danau buatan seluas 1,6 ha, lapangan tembak seluas 600x80 m2 dan Markas Komando (Mako) TNI. Rencananya salah satu pembangunan dari kompleks Four In One yakni, Peace Keeping Center akan diresmikan terlebih dahulu pada bulan Desember 2011.

Sumber : DMC

Hari Ini KRI Frans Kaisiepo-368 Tiba di Jakarta


Heli NBO-105 saat akan mendarat di geladak KRI Frans Kaisiepo-368

JAKARTA - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 direncanakan tiba di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), pukul 11.00 WIB di Jakarta, Senin (11/7). KRI Frans Kaisiepo-368 selama ini melaksanakan tugas sebagai pasukan perdamaian yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL selama delapan bulan. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono direncanakan akan menyambut kedatangan kapal tersebut.

KRI Frans Kaisiepo-368 bergabung dengan MTF/UNIFIL pada 22 Oktober 2010. Kapal yang Komandani Letkol Laut (P) Wasis Priyono yang sekaligus Komandan Satgas MTF Konga XXVIII-B/UNIFIL ini telah menunjukan berbagai prestasi yang telah dicapai selama melaksanakan misi perdamaian PBB.

Prestasi tersebut di antaranya memeriksa 1.405 kapal, mengajukan inspeksi pemeriksaan 170 kapal dengan total berada di laut selama 180 hari, dan melaksanakan tugas sebagai Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander 18 kali. Gambaran tersebut menunjukan tingkat profesionalisme dan integritas yang sangat tinggi.

Kehadiran KRI Frans Kaisiepo-368 juga telah mengukir sejarah baru karena Satgas MTF UNIFIL merupakan pasukan perdamaian yang pertama kali dibentuk pada tahun 2006 oleh Dewan Keamanan PBB serta merupakan pasukan perdamaian pertama dalam operasi maritim.

Pengiriman Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) merupakan yang pertama kali di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Berbagai kepercayaan telah diberikan oleh UNIFIL kepada KRI Frans Kaisiepo-368 selaku satuan tugas MTF/UNIFIL di antaranya melaksanakan Force Protection Commander (FPC) di laut dan Local Anti Air Warfare Coordinator(LAAWC) pada Tripartite Meeting pada sekitar wilayah perbatasan Israel-Lebanon, melaksanakan pengawasan wilayah udara untuk memantau pelanggaran udara (air violation), serta melaksanakan berbagai latihan dengan angkatan laut negara lain.

Dalam tugasnya KRI Frans Kaiseipo-368 membawa 1 unit helikopter BO-105 dengan jumlah personel total 100 orang, dengan rincian 88 anak buah kapal( ABK), pilot dan 7 kru heli, 2 dokter dan paramedis, 1 personel Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut, dan dua penyelam.

Sumber : JURNAS

Sunday, July 10, 2011

Kapal Perang TNI AL Kawal USS George Washington

SELAT SUNDA - KRI Slamet Riyadi-352 dan KRI Diponegoro-365 saat mengawal Kapal induk USS George Washington, USS Cowpens dan HMAS Darwin dari laut Jawa ke Samudera Hindia melewati Selat Sunda pada Kamis (7/7). Kapal induk USS George Washington dan Cowpens rencananya akan ambil bagian dalam latihan gabungan bertajuk Talisman Sabre 2011 dengan Australia yang bakal dimulai pekan depan. Credit Foto: TRIKORA