Thursday, September 23, 2010

Hasil Kunjungan Wamenhan ke BUMNIP


Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin selaku Sekretaris Komite Kebijakan Industri Pertahanan mendapat penjelasan dari Direktur Utama PT DI Budi Santoso di fasilitas produksi di Bandung, Senin (20/9). Ikut mendampingi Pangdam III Siliwangi Mayjen Pramono Edhie Wibowo. Foto : KOMPAS/NINOK LEKSONO

BANDUNG – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin selaku Sekretaris Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) melakukan kunjungan kerja ke tiga Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP). Kunjungan kerja tersebut dilaksanakan selama dua hari berturut-turut ke PT. Dirgantara Indonesia (PT DI) dan PT. Pindad di Bandung, Senin (20/9) serta PT PAL Indonesia di Surabaya, Selasa (21/9).

Turut mendampingi Wamenhan dalam kunjungan tersebut sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan dan Mabes TNI AL antara lain Dirjen Kuathan Laksda TNI Mochamad Jurianto, S.E., Dirjen Ranahan, Laksma TNI Susilo, Aslog Kasal Laksda TNI Drs. Didik Suhari, Ses Balitbang Laksma TNI Sudi Haryono dan Dirtekind Dirjen Ranahan Kemhan Brigjen TNI Agus Suyarso. Selain itu hadir pula sejumlah pejabat dari instansi terkait antara lain Sesmeneg BUMN, Sekjen Kementerian Perindustrian, Deputy Ristek Kementerian Ristek dan Deputy RISET BUMN.

Kunjungan Wamenhan beserta rombongan ke PT DI dan PT Pindad di Bandung diantaranya untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dari kedua BUMNIP tersebut dalam memenuhi kebutuhan alutsista Kemhan. Disamping itu, Wamenhan juga ingin mengetahui sejauh mana kesiapan dari kedua BUMNIP tersebut untuk melakukan joint production dan transfer of technology dengan mitra dari luar negeri.

Sementara itu untuk kunjungan ke PT PAL Indonesia di Surabaya, Wamenhan ingin mengetahui sejauh mana kesiapan dari PT PAL Indonesia dalam pengelolaan proyek pembangunan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR).

PT Dirgantara Indonesia

Saat menerima Wamenhan beserta rombongan di PT DI, Direktur Utama PT DI Budi Santoso menyampaikan bahwa saat ini PT DI telah menandatangani perjanjian baru dengan BELL Helicopter Textron Inc. dari AS untuk memperbaharui perjanjian lama yang telah ditandatangani sebelumnya. Kerjasama atau perjanjian tersebut diantaranya meliputi program Kredit Ekspor (KE) $ 65 juta untuk TA 2010.

Sementara itu Sekjen Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Agus Tjahjana menyampaikan bahwa kedepan diharapkan terjalin kerjasama yang erat antara riset dan internal mengingat PT DI banyak bersandar pada alliance dengan perusahaan-perusahaan luar negeri yang kemampuannya jauh di atas industri dalam negeri. Dan hal itu merupakan bagian dari bussiness and development.

PT Pindad

Melanjuti rangkaian kunjungannya ke Bandung kali ini, Wamenhan beserta rombongan menyambangi BUMNIP PT Pindad, Senin (20/9). Dalam kunjungannya ke PT Pindad kali ini Wamenhan beserta rombongan menerima paparan meliputi statistik dukungan PT Pindad terhadap TNI dimana untuk tahun 2010 terdapat dua program nasional yaitu program DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) dan TDN serta produk-produk yang telah siap produksi tetapi belum terealisasi penjualannya serta pengembangan produk-produk PT Pindad yang bekerjasama dengan mitra-mitra PT Pindad.

Direktur PT Pindad Adik A. Soedarsono selaku tuan rumah menyampaikan bahwa PT Pindad turut berperan aktif dalam upaya menuju kemandirian industri pertahanan nasional.

PT PAL (Persero)


Rangkaian kunjungan kerja Wamenhan beserta rombongan diakhiri dengan peninjauan ke BUMNIP PT PAL (Persero), Selasa (21/9), di Surabaya. Sekretaris KKIP yang juga Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengemukakan bahwa pihaknya bersama kementerian terkait yang tergabung di dalam komite akan memformulasikan koridor-koridor industri pertahanan serta membangun grand strategy dan road map pada awal Oktober nanti.

Grand Strategy tersebut antara lain membahas mengenai anggaran pertahanan serta regulasi sistem koordinasi pertahanan dan keamanan maritim yang merupakan bagian dari komitmen untuk membangun industri pertahanan dalam negeri. "Supaya tidak terpusat kepada TNI AL saja, tetapi sinergis," tutur Wamenhan.

Sekjen Kementerian Perindustrian Agus Tjahjana berharap pada masa mendatang, penyuplai bahan baku dalam negeri untuk BUMNIP seperti PT DI, PT Pindad, dan PT PAL dapat dimaksimalisasikan. Dengan begitu, ketergantungan industri pertahanan terhadap supplier dari luar negeri dapat semakin berkurang sesuai target KKIP pada tahun 2024.

Sementara Deputi RISTEK Kementerian Riset dan Teknologi Teguh Rahardjo menandaskan pihaknya siap mengakomodir keterlibatan perguruan tinggi dan tim-tim penelitan dan pengembangan (litbang) untuk mengatur grand design tersebut, termasuk penyediaan beasiswa, pelatihan, dan lain sebagainya.

Sumber : DMC

No comments: