Monday, November 02, 2009

Pendaratan dan serangan MArinir ke Pantai Banongan

SITUBONDO - Sebanyak puluhan ranpur diikuti satu kompi Pasukan Pendarat (Pasrat) Marinir Sabtu (31/10) dini hari menyerbu Pantai Banongan Asembagus Situbondo. Pendaratan dan serangan ke Pantai Banongan tersebut merupakan tahap serbuan amfibi yang dilakukan oleh prajurit “Hantu laut” Korps Manir dalam Latihan Armada Jaya 28 yang digelar TNI AL tahun ini.

Gelombang penyerbuan amfibi ini dimulai pukul 04.30. Kondisi laut dan pantai saat itu masih gelap. Sehingga iring-iringan tank amfibi dan ranpur Marinir angkut pasukan yang keluar dari perut kapal perang jenis LPD KRI Surabaya-591 ini tidak terlihat dengan jelas. Hanya sayup-sayup terdengar suara gemuruh dari beberapa tank amfibi dan kendaraan tempur lainnya yang mulai merayap mendekati pantai.

Tidak lama kemudian, suara dentuman meriam beberapa tank amfibi menyadarkan kita yang melihat, ternyata tank-tank itu sudah keluar dari air laut dan mulai merayap ke daratan. Kemudian dibelakangnya diikuti puluhan kendaraan tempur mendaratkan untuk Pasrat marinir ke pantai.

Dengan mendaratnya pasukan Marinir, maka suara tembakan dari senjata laras panjang mulai terdengar disepanjang pantai pendaratan. Dalam latihan ini diskenariokan, Pasrat Marinir mendapat perlawanan dari sisa musuh yang saat itu masih menguasai pantai Banongan.


LPD kelas KRI Surabaya-591

Walaupun mendapat perlawanan sengit dari musuh, tidak membuat patah semangat bagi pasukan baret ungu ini. Dengan semangat “Pasukan Hantu laut, mendarat dan menang”, maka tidak membutuhkan waktu terlalu lama, pasukan pendarat Marinir ini dapat merebut dan menguasai tumpuan pantai.

Latihan Armada Jaya ke-28/09 merupakan latihan puncak TNI AL yang mengintegrasikan seluruh komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) guna mengukur hasil pembinaan Tahun Anggaran 2009, dengan tujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan kesiapan operasional SSAT dan profesionalisme prajurit MATRA laut dalam menghadapi dan mengantisipasi ancaman yang dapat mengganggu kedaulatan NKRI.

Latihan semacam ini rutin dilakukan oleh TNI AL, karena latihan Armada Jaya merupakan latihan puncak TNI AL dan gambaran hasil pembinaan yang dilakukan terhadap prajurit matra laut dan persenjataannya selama tahun anggaran berjalan.

Selain itu, kapal perang dan kendaraan tempur Marinir yang dilibatkan dalam latihan Armada Jaya kali ini semuanya sudah melalui tahap uji kelaikan dan hasilnya memenuhi syarat untuk digunakan dalam latihan bahkan untuk pertempuran sebenarnya sekalipun.

Dalam manuver lapangan ini melibatkan 1910 personel TNI AL, 13 kapal perang, 2 pesawat udara TNI AL, 2 helikopter serta 18 kendaraan tempur Marinir yang terdiri dari 5 tank amfibi, 2 Kapa dan 11 Pansam berikut 1 kompi pasukan pendarat Marinir.

Sumber : DISPENAL

No comments: