Tuesday, June 10, 2008

Tiga Perusahaan Menang Tender KRI Nenggala-402

JAKARTA-Tiga perusahaan masing-masing HDW Jerman, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME), dan PT PAL dinyatakan sebagai pemenang dalam tender perbaikan total (overhaul) kapal selam TNI Angkatan Laut KRI Nenggala-402.

"Hasil ini akan segera diproses di tingkat Mabes TNI AL dan diserahkan pada Departemen Pertahanan akhir bulan ini," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Laksamana Pertama Iskandar Sitompul di Jakarta, Senin.

Tender perbaikan KRI Nenggala-402 diikuti lima perusahaan dari lima negara yakni Jerman, Korea Selatan, Belandal, Brasil, dan Indonesia.

Berdasarkan tender, tiga perusahaan dari tiga negara dinyatakan sebagai pemenang yang berhak atas perbaikan menyeluruh KRI Nenggala-402 yang merupakan kapal selam buatan Jerman tipe 209.

"Dari ketiga perusahaan pemenang tender ini, selanjutnya Dephan akan memutuskan mana dari ketiga perusahaan itu yang akan melakukan perbaikan total KRI Nenggala," ujar Iskandar.

Tentang keterlibatan PT PAL yang sempat mengundurkan diri, ia mengatakan PT PAL berencana mengadakan kerja sama dengan HDW Jerman.

"Namun, semua itu tergantung pada keputusan Dephan pihak mana yang akan melakukan overhaul KRI Nenggala," katanya.

Sebelumnya, TNI AL telah melakukan perbaikan total kapal selam KRI Cakra-401 di Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME), sehingga KRI Cakra yang perangkat teknologinya buatan 1970-an kini tampil lagi dengan teknologi 1990-an.

Korea Selatan punya peluang besar mendapat kontrak ini karena negeri itu juga merupakan operator sembilan kapal Selam Tipe 209 Jerman, dan DSME telah membuat delapan kapal selam kelas Changbogo yang kini dioperasikan oleh AL Korea Selatan.

Sebelumnya, Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Letkol Laut (P) Tunggul Suropati mengungkapkan, fungsi taktis kapal selam KRI Nenggala-402 sudah kurang dari 50 persen.

"Memang kapal selam Nenggala, sudah saatnya menjalani perbaikan total (overhaul)," katanya di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, sebagai satuan penangkal fungsi strategis KRI Nenggala masih berjalan baik, hanya saja fungsi taktisnya telah berkurang di bawah 50 persen.

"Jadi, kalau bisa segera dilakukan overhaul untuk mengembalikan fungsi strategis dan taktis secara maksimal, seperti kondisi awal," ujar Tunggul.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

No comments: