Thursday, May 22, 2008

Lapan Luncurkan Roket RX-320



Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berhasil meluncurkan roket RX-320 pada Senin (19/5) pukul 06.15 WIB dari Pameungpeuk, Jawa Barat.

Siaran pers LAPAN yang ditandatangani Kabag Humas Elly Kuntjahyowati di Jakarta, Rabu (21/5), menyebutkan, roket dengan stabilisasi spin 2 rps seberat 0,5 ton tersebut membawa muatan untuk uji rekayasa dalam mendiagnosa perilaku aerodinamika, olah gerak, trayektori dan kondisi lingkungan.

"Semua data selama penerbangan dapat diterima dengan baik oleh stasiun bumi, khususnya data telemetri, tracking and command (TT&C) di Pameungpeuk," katanya.

RX-320, urainya, memiliki daya 52 ton-detik yang merupakan tingkat akhir Roket Pengorbit Satelit (RPS) dan mulai dikerjakan LAPAN tahun ini.

Sedangkan uji rekayasa muatan saat uji terbang Rabu pagi merupakan pengembangan tahap pertama untuk membangun satelit nano yang rencananya akan menjadi muatan RPS pertama Indonesia, tambahnya.

Situasi pendanaan yang ada menyebabkan LAPAN menurunkan kelas RPS-nya, bukan lagi untuk sistem mengorbit satelit kelas mikro (50 kg) dengan roket RX-520 seperti rencana semula, tetapi menjadi kelas nano (5 kg) dengan roket RX-420.

"Yang penting sasaran penguasaan teknologi pengorbitan telah tercapai," katanya.

Untuk mengantisipasi operasi pengorbitan, Lapan bekerjasama dengan instansi terkait seperti Deplu, KLH, dan Depkominfo dalam menyiapkan aspek legal terkait hukum keantariksaan nasional maupun internasional seperti "space act", "liability convention" dan Amdal.

Lapan juga bekerjasama dengan TUBerlin dan telah berhasil membuat satelit pengamatan bumi Lapan-TUBSat yang telah lebih dari setahun beroperasi dengan baik.

Program satelit berikutnya, ujarnya, difokuskan pada satelit ekuatorial yang memiliki waktu lewat di atas wilayah Indonesia lebih banyak yaitu tiga jam pada siang hari dengan tiga stasiun bumi.

"Ini lebih baik jika dibandingkan dengan Lapan-TUBSat yang berorbit polar (kutub) yang hanya memiliki waktu lewat satu jam saja," katanya.(*)

LAPAN-TUBSAT

Lapan Tubsat adalah sebuah satelit mikro yang dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerja sama dengan Universitas Teknik Berlin (Technische Universität Berlin; TU Berlin).

Wahana ini dirancang berdasarkan satelit lain bernama DLR-TUBSAT, namun juga menyertakan sensor bintang yang baru. Satelit LAPAN-TUBSAT yang berbentuk kotak dengan berat 57 kilogram dan dimensi 45 x 45 x 27 sentimeter ini akan digunakan untuk melakukan pemantauan langsung situasi di Bumi seperti kebakaran hutan, gunung berapi, banjir, menyimpan dan meneruskan pesan komunikasi di wilayah Indonesia, serta untuk misi komunikasi bergerak.

LAPAN-TUBSAT membawa sebuah kamera beresolusi tinggi dengan daya pisah 5 meter dan lebar sapuan 3,5 kilometer di permukaan Bumi pada ketinggian orbit 630 kilometer serta sebuah kamera resolusi rendah berdaya pisah 200 meter dan lebar sapuan 81 kilometer.

Sumber : ANTARA/ LAPAN

No comments: