Thursday, April 10, 2008

AS Bantu Tingkatkan Kemampuan Depo Pemeliharaan TNI AU



Jakarta, Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan membantu meningkatkan kemampuan depo pemeliharaan/perawatan TNI Angkatan Udara (AU), terutama depo pemeliharaan pesawat angkut ringan, sedang hingga berat seperti C-130 Hercules.

"Bantuan itu antara lain peralatan komponen uji (tester) dan `special tools` yang masih kurang dimiliki depo-depo pemeliharaan TNI AU," kata kata Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya I Gusti Made Oka di sela-sela resepsi peringatan hari jadi ke-62 TNI AU di Pangkalan Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu.

Menjawab ANTARA ia menambahkan, bantuan itu diberikan baik untuk depo pemeliharaan pesawat angkut dan tempur, namun untuk saat ini TNI AU memprioritaskan peningkatan kemampuan depo pemeliharaan pesawat angkut.

"Kalau pesawat angkut itu, kan pasti dipakai tidak seperti pesawat tempur yang memiliki ketentuan dan prosedur tertentu," ujar Oka.

Sementara itu, Komandan Pemeliharaan Material TNI AU (Kohamatau) Marsekal Muda Sunaryo HW ketika dikonfirmasi ANTARA menambahkan, kesepakatan kerja sama itu akan dituangkan dalam sebuah nota kontrak antara TNI AU dan Angkatan Udara AS (United States Air Force/USAF) pada Juli 2008.

"Untuk tahap awal, kita akan mulai dengan Depo 10 di Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, setelah itu baru dilanjutkan depo pemeliharaan lain," katanya.

Sunaryo mengemukakan, AS akan membantu antara lain peningkatan bengkel perbaikan propeler, pemeliharaan tingkat berat peralatan Ground Suport Equipment (GSE) serta mesin T-56 C-130 Hercules.

Selain itu, pihak AS juga akan membantu merehab dan men-set up bangunan depo dan pelatihan (training) terhadap para teknisi dan `ground crew` lainnya sehingga kemampuan para teknisi TNI AU akan bertambah.

"Keseluruhan waktu yang dibutuhkan, mulai dari merehab dan membangun gedung, pelatihan hingga pengoperasian sementara oleh AS, memakan waktu hingga satu tahun. Tidak apa yang penting kemampuan kita untuk memperbaiki dan memelihara alat utama sistem senjata yang ada makin meningkat hingga kita tidak perlu meminta bantuan ke luar negeri," ujar Sunaryo.

TNI AU kini memiliki tujuh depo pemeliharaan antara lain Depohar 30 di Lanud Abdurrahman Saleh (ABD), yang bertugas melakukan perbaikan tingkat berat pesawat terbang bersayap tetap (fix wing), motor turbin, pemeliharaan komponen dan alat uji serta produksi materiil.

Sumber : ANTARA

No comments: