Teknologi Pertahanan RI : Pesawat Tanpa Awak
Prototip UAV-530 buatan PTDI, sepintas lebih mirip rudal jelajah dari pada UAV.
Oleh : Yuni Ikawati
Memiliki belasan ribu pulau, Indonesia memerlukan sarana transportasi dan komunikasi berdaya jangkau luas, serta sistem pemantauan untuk kepentingan hankam dan pengelolaan sumber daya alam. Selama ini pesawat terbang dan satelit digunakan untuk itu.
Belakangan ini telah dikembangkan alternatif lain, yaitu pesawat terbang tanpa awak (PTTA). Bagi Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang komuter CN-235, kemudian mengembangkan sendiri N-250—meski masih berupa prototipe—mendesain hingga rancang bangun dan rekayasa PTTA bukanlah perkara sulit.
Akibat kendala dana, kini lembaga riset dan industri nasional lebih memfokuskan diri pada PTTA—yang biaya produksinya lebih rendah, padahal ada sejumlah keuntungan dibandingkan pesawat terbang sebagai sarana untuk pemantauan.
Di sela-sela Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pengembangan Iptek Dirgantara Menuju UAV-530 di Dinas Litbang TNI AU Bandung, Jumat (28/12), Hari Purwanto, Asisten Deputi Program Tekno Ekonomi Kementerian Negara Riset dan Teknologi, mengungkapkan telah ada empat prototipe PTTA, termasuk model Unman Areal Vechicle (UAV-530) yang kini memasuki tahap uji coba kendali. Tiga prototipe lainnya dibuat oleh ITB, Robo Aero Indonesia, dan UAVindo.
Selengkapnya>>
No comments:
Post a Comment