Monday, November 12, 2007

Banyak Kepentingan Dalam Pengadaan Alutsista, Kata Joko Suyanto

Surabaya (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto mengakui adanya berbagai kepentingan dari beberapa pihak dalam proses pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) di lingkungan TNI.

"Banyak kepentingan orang yang ingin memasarkan produknya. Kepentingan itu tidak hanya dari dalam negeri, tapi kan dari luar negeri, yaitu pabrik juga berkepentingan memasarkan produknya," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Pangliam TNI berada di Surabaya memimpin upacara serah terima jabatan Kasal dari Laksamana TNI Slamet Soebijanto kepada Laksdya TNI Sumardjono di Dermaga Madura, Ujung, Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim).

Menurut Panglima TNI, pihaknya tidak akan terpengaruh dengan berbagai kepetingan, kecuali tetap berpatokan pada kebutuhan untuk pengembangan kelengkapan TNI.

"Kepentingan kami adalah, teknis alatnya itu seperti ini dengan jarak jangkau sekian. Kebutuhan teknis itu yang harus diperhatikan, bukan keperluan dari pihak lain," kata mantan Kasau kelahiran Madiun, Jatim, itu.

Ia juga menegaskan bahwa untuk pengadaan alutsista, Indonesia menganut keseimbangan atau tidak berfokus kepada satu negara tertentu.

"Kita punya pengalaman yang tidak bagus di masa lalu karena fokus pada satu negara. Kalau ada masalah dengan negara tersebut, maka kita terpengaruh dalam penyiapan alutsista. Karena itu kita beralih ke banyak negara," katanya.

Dikatakannya, banyaknya negara yang dipilih untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing angkatan. Pemilihan itu bukan asal-asalan tidak tergantung kepada negara, melainkan tetap harus disesuaikan dengan kondisi geografi, kebutuhan dan terutama sesuai dengan dananya.

"Masalah murah atau mahal itu bukan ukuran. Alutsista TNI itu harus dilihat kemampuan teknisnya, sesuai tidak dengan tugas TNI. Jika membeli murah tapi tidak sesuai dengan tugas TNI, kan tidak pas. Mahal, jika itu sesuai dengan tuntutan tugas, TNI tidak masalah, jadi relatif ukurannya," katanya.

Mengenai evaluasi dalam setiap pengadaan alutsista, Panglima TNI menegaskan hal itu tetap melalui proses dan tidak asal membeli. Pembelian alutsista sebelumnya dikaji oleh tim yang mengetahui spesifikasi kemampuannya. (*)

Sumber : ANTARA

No comments: