Monday, July 21, 2008

Persiapan Radar TNI AU di Papua Tidak Ada Kendala

Makassar - Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) II Marsekal Muda (Marsda) TNI Yushan Sayuti menegaskan, dari aspek penyiapan lahan untuk pembangunan radar TNI AU di sejumlah tempat strategis di Papua, hingga saat ini berjalan sesuai rencana dan tidak ada masalah.

”Saat ini dalam proses penyelesaian pembebasan tanah, di Timika kita siapkan lahan 30 hektar, proses pembayaran gantri rugi sudah selesai, dan rakyat disini pun mendukung pembangunan radar TNI AU” kata Pangkoopsau II di Timika, baru-baru ini.

Seperti diketahui, bahwa hingga tahun 2010 mendatang, TNI AU merencanakan pembangunan satuan radar di tiga tempat di Papua, yaitu di Biak (sudah operasi), Timika dan Merauke.

Pangkoopsau II menambahkan, meskipun dari data intelijen TNI belum ada laporan yang mengarah akan datangnya ancaman di wilayah Papua, tetapi sebagai negara yang berdaulat, Indonesia perlu memiliki sistem pertahanan negara yang kuat dalam rangka menjaga NKRI. Oleh karena itu, TNI AU memandang perlu menempatkan beberapa radar di tempat-tempat strategis di Papua dalam rangka melaksanakan deteksi dini dan pengamatan terhadap kemungkinan ancaman melalui media udara di wilayah ini.

”Saya tidak katakan wilayah udara Papua rawan, tetapi sebagai negara yang berdaulat kita perlu memiliki pertahanan yang kuat. Dengan pertahanan kuat, maka secara tidak langsung kita akan memiliki deterent power (daya tangkal), sehingga musuh akan pikir-pikir bila akan menyerang kita” kata Pangkoopsau II.

Namun demikian Pangkoopsau II mengakui kalau di kawasan timur Indonesia, khususnya di wilayah udara Papua masih banyak yang belum ter-cover oleh radar. Kondisi ini sudah diketahui oleh negara-negara asing. Oleh karena secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran negara, TNI AU membangun satuan radar..

Tidak ada pembelian pesawat baru

Ditanya wartawan soal pembelian pesawat baru untuk persiapan skadron Biak, Pangkoopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti yang didampingi beberapa pejabat teras Makoopsau II seusai memimpin Sertijab Komandan Lanud Timika, menyatakan kalau hingga 2010 TNI AU tidak akan melakukan pembelian pesawat baru. Untuk meningkatkan kesiapan operasi, yang dilakukan TNI AU adalah dengan menambah kesiapan pesawat-pesawat yang ada.



”Kalau selama ini Skadron Udara kesiapannya hanya empat puluh persen, maka kedepan akan ditingkatkan menjadi seratus persen, dengan demikian secara bertahap kesiapan pesawat kita juga bertambah” jelas Pangkoopsau II.

Pangkoopsau II menambahkan, pesawat baru yang akan datang tahun ini adalah Sukhoi Su-27/30 yang merupakan pembelian tahun sebelumnya. Untuk tahun 2008, secara bertahap akan datang tiga unit pesawat. Pesawat buatan Rusia itu, akan menggantikan peran pesawat OV-10 Bronco dan Hawk MK-53 dan ditempatkan di Skadron Udara 11 Lanud Hasanudin, Makasar.

Sumber : DISPENAU

No comments: